Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GELOMBANG tinggi dan air laut pasang (rob) di perairan serta cuaca ekstrem di 20 daerah di Jawa Tengah berpotensi terjadi Rabu (1/1), warga berada di kawasan pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah dan pesisir kembali diminta mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah Rabu (1/1) kembali mengeluarkan peringatan dini ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung di sejumlah daerah di Jawa Tengah, karena potensi cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir masih berpotensi di 20 daerah.
Tidak hanya itu, di Perairan Selatan dan Utara Jawa Tengah juga masih terjadi gelombang tinggi berkisar 1,25-2,5 meter dan air laut pasang (rob) setinggi 110 centimeter, sehingga berdampak terganggunya kegiatan warga di laut seperti nelayan, pelayaran umum, kapal tongkang. "Dampak rob juga menyebabkan banjir di daerah pesisir Pantura dan Pansela," kata Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Lessy Andari.
Gelombang tinggi di perairan utara Jawa Tengah, menurut Lessy Andari, terjadi di Perairan Kepulauan Karimunjawa bagian barat dan bagian timur, Perairan Pekalongan-Kendal, Perairan Semarang-Demak, Perairan Jepara serta Perairan Pati-Rembang dengan ketinggian 1,25-2,5 cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Sementara itu Prakirawan BMKG Stasiun Tunggul Wulung Cilacap Satriyo Wicaksono mengungkapkan gelombang tinggi 0,5-3 meter masih berpeluang terjadi di Perairan Selatan Jawa Barat hingga Jawa Tengah pada Rabu (1/1) ini, apalagi dengan kecepatan angin 4-25 Knot cukup berisiko bagi kegiatan pelayaran, sehingga diminta untuk waspada
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Ferry Oktarisa mengatakan meskipun pada pagi berawan, namun. memasuki siang, sore hingga awal malam peluang hujan ringan-sedang kembali akan mengguyur seluruh daerah di Jawa Tengah dengan waktu yang bervariasi, bahkan cuaca ekstrem masih berpotensi di 20 daerah.
Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca pukul Rabu (1/1) pukul 06.00 WIB, lanjut Ferry Oktarisa, 20 daerah berpotensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah yakni Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sragen, Kudus, Jepara, Ungaran, Temanggung, Kajen, Slawi, Magelang, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.
Sedangkan hujan ringan-sedang merata di Jawa Tengah, ungkap Ferry Oktarisa, berpeluang mengguyur sejumlah daerah daerah yakni Kebumen, Purworejo, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Purwodadi, Blora, Rembang, Pati, Demak, Kendal, Batang, Pemalang, Brebes, Surakarta, Semarang, Pekalongan dan Tegal. "Waspadai ancaman bencana hidrometeorologi di daerah berpotensi cuaca ekstrem," tambahnya.
Angin bertiup dari arah barat laut ke timur dan dari selatan ke barat laut berkecepatan 3-25 kilometer per jam, menurut Ferry Oktarisa, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 60-95 persen.(H-2)
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa kondisi cuaca ekstrem berupa curah hujan sangat tinggi akan terus bertahan hingga Maret-April 2025.
PLN terus mengupayakan penanganan pemulihan gardu listrik yang rusak akibat cuaca ekstrem
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
Oktober merupakan masa transisi anomali cuaca. Pasalnya, pada momen itu terjadi peralihan dari musim kemarau ke hujan.
Nenek dan seorang cucunya yang berusia 1 tahun tewas tertimbun longsor di Ciamis, Jawa Barat.
Kecamatan Ciwidey, Kecamatan Dayeuhkolot dan Kecamatan Cicalengka terendam banjir pada Kamis (30/11) malam.
Tetap waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, karena cuaca ekstrem masih berpotensi di Ungaran dan Wonosobo serta 29 daerah per hari ini 27 Desember 2024.
Cuaca ekstrem berpotensi di kawasan pegunungan, dataran tinggi, sisi barat dan Utara Gunung Muria.
Potensi cuaca ekstrem terjadi di 16 daerah yakni Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Kudus, dan Ungaran.
BMKG memperkirakan cuaca ekstrem yakni hugan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir masih akan terhadi di 18 daerah di Jawa Tengah pada Kamis 2 Januari 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved