Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) segera merespons kasus penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Gorontalo, khususnya di Kabupaten Bone Bolango dan Boalemo.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menyatakan pihaknya telah melakukan investigasi terhadap wabah PMK yang muncul pada akhir Oktober 2024 ini.
Pengujian laboratorium menggunakan metode PCR oleh Balai Besar Veteriner Maros pada 25 November 2024 mengonfirmasi hasil positif PMK pada ternak yang terinfeksi.
"Kasus ini terdeteksi di dua kecamatan di Kabupaten Bone Bolango dan tiga kecamatan di Kabupaten Boalemo. Kami sudah mendapatkan laporan melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (i-SIKHNAS) terkait 6.838 ekor ternak yang menunjukkan gejala PMK di enam kabupaten/kota, termasuk Kota Gorontalo," ujar Agung, dalam keterangan tertulis, Selasa (10/12).
Berdasarkan data dari Kementan, populasi ternak yang berpotensi terancam oleh PMK di Gorontalo mencapai 153.384 ekor pada 2023.
Meskipun demikian, Agung menegaskan pengendalian PMK telah dimulai sejak wabah pertama kali mewabah pada tahun 2022. Sejak saat itu, Kementan telah mengalokasikan 423.820 dosis vaksin untuk Provinsi Gorontalo.
Lebih lanjut, Agung menambahkan bahwa pada November 2024, pihaknya telah mengirimkan bantuan berupa 47.800 dosis vaksin, 1.500 vial vitamin, serta 5.260 vial obat-obatan untuk mempercepat penanganan PMK.
"Penanganan PMK harus dilakukan dengan cepat dan terkoordinasi. Selain itu, peternak juga diminta untuk aktif melaporkan kasus yang mencurigakan kepada petugas kesehatan hewan," tegas Agung.
Pemerintah Provinsi Gorontalo, dalam hal ini, telah bergerak cepat dengan melakukan langkah-langkah pencegahan. Mereka mengimbau para peternak untuk meningkatkan biosekuriti dengan cara mengandangkan ternak, memisahkan ternak yang sakit, serta rutin melakukan desinfeksi kandang. Selain itu, peternak juga diminta untuk melaporkan ternak yang menunjukkan gejala PMK.
Direktur Kesehatan Hewan Kementan Imron Suandy juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi penyebaran PMK, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional, seperti jelang Nataru, Idul Fitri dan Idul Adha, yang diperkirakan akan meningkatkan pergerakan ternak.
"Kami mengimbau dinas peternakan untuk terus melakukan sosialisasi dan memastikan vaksinasi PMK berjalan dengan rutin, baik untuk peternak kecil maupun pelaku usaha besar," ungkap Imron.
Pemerintah pusat, menurut Imron, telah mencanangkan program vaksinasi massal PMK yang akan dilakukan setiap Februari dan Agustus. Program ini diharapkan dapat melibatkan berbagai pihak, termasuk dinas, pelaku usaha, dan masyarakat dalam upaya pengendalian wabah PMK.
"Dengan kolaborasi yang baik antara semua pihak, kami yakin wabah PMK dapat dikendalikan dan tidak menyebar lebih luas lagi," tutupnya. (Z-1)
Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah menyiapkan sebanyak 300 orang juru sembelih halal (juleha) dalam pelaksanaan kurban.
PASAR hewan di Jawa Timur (Jatim) yang dinilai masih rawan munculnya Penyakit Mulut Kuku (PMK), jelang Hari Raya Idul Adha diimbau untuk ditutup sementara.
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban.
Dari total 2.307 ekor sapi yang terjangkit PMK sejak Januari hingga Maret 2025, sebanyak 1.089 ekor telah sembuh.
Kementerian Pertanian memastikan akan terus menggenjot vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) sebagai langkah strategis pengendalian PMK.
Dengan adanya pengiriman ini katanya, diharapkan penanganan dan pencegahan meluasnya PMK di Bantul bisa segera diatasi dan dihentikan.
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kementan merumuskan lima langkah strategis bersama pelaku industri perunggasan, dengan didukung salah satunya oleh Komunitas Peternakan Unggas Nasional (KPUN).
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved