Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
CUACA ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir merata terjadi di hampir seluruh daerah di Jawa Tengah Jumat (6/12), diminta warga waspada ancaman bencana hidrometeorologi, gelombang tinggi dan rob.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jumat (6/12) memberikan peringatan ancaman bencana hidrometeorologi, gelombang tinggi dan rob di Jawa Tengah, potensi cuaca ekstrem terjadi hampir di seluruh daerah memasuki siang, sore dan awal malam dengan waktu yang bervariasi.
Meskipun pada pagi cuaca cerah berawan dan berawan, namun memasuki siang hingga awal malam potensi cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di kawasan pegunungan, dataran tinggi, pesisir selatan, Jawa Tengah bagian timur dan Solo Raya., bahkan gelombang tinggi di perairan selatan dan air laut pasang (rob) di perairan utara Jawa Tengah.
"Waspada ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor banjir dan angin ribut, sebagai dampak cuaca ekstrem melanda hampir semua daerah di Jawa Tengah" kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Risca Maulida.
Berdasarkan pengamatan satelit cuaca Jumat (6/12) pukul 05.30 WIB, menurut Risca Maulida, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Temanggung, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar dan Surakarta.
Selain itu potensi cuaca ekstrem, ungkap Risca Maulida, juga di Purwodadi, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Ungaran Kendal, Batang, Pemalang, Slawi, Salatiga, Bumiayu dan Ambarawa. "Sedangkan hujan ringan-sedang berpotensi turun di Brebes, Semarang, Pekalongan, Tegal dan Majenang," imbuhnya.
Angin bertiup dari barat laut ke timur dan timur laut ke selatan berkecepatan 3-30 kilometer per jam, demikian Risca Maulida, suhu udara berkisar 19-33 derajat celcius dan kelembaban udara 55-95 persen. Gelombang di perairan utara berkisar 0,75-1,5 meter dan perairan selatan berkisar 1,25-2,5 meter.
Prakiraan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Retna Swasti Karini secara terpisah mengatakan air laut pasang (rob) masih terjadi di perairan utara Jawa Tengah pada pukul 00.00-04.00 WIB, sehingga diminta warga di pesisir Utara terutama di Demak, Semarang dan Pekalongan mewaspadai ancaman banjir rob.
"Air laut pasang kembali terjadi di Pantura Jawa Tengah dapat berdampak pada aktivitas warga seperti transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam karena banjir rob," ujar Retna Swasti Karini Jumat (6/12). (H-2)
Pada pagi cuaca umumnya cerah-berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam hujan ringan-sedang mengguyur tersebar tidak merata.
Sembilan daerah di Jawa Tengah masih berpotensi hujan sedang-lebat, bahkan dapat meningkat menjadi ekstrem sehingga diminta warga tetap waspada.
Hujan yang masih terjadi pada Mei 2025 disebabkan oleh dinamika atmosfer yang belum stabil dan sehingga mengakibatkan fenomena kemarau basah.
Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi di 27 daerah terutama kawasan pegunungan, dataran tinggi, Solo Raya dan Jawa Tengah bagian selatan.
Cuaca ekstrem masih berpotensi di 12 daerah di Jawa Tengah, diminta warga untuk waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.
Cuaca ekstrem berpotensi di Jawa Tengah terjadi di sejumlah daerah di kawasan pegunungan, dataran tinggi, dan pantura bagian barat-timur.
Di Kabupaten Bintan, daerah yang harus meningkatkan kewaspadaan meliputi Teluk Bintan, Telok Sebong, dan Toapaya.
BMKG memperpanjang status peringatan dini potensi cuaca ekstrem hingga 15 Desember 2024 seiring dengan terus meningkatnya curah hujan di wilayah Jabodetabek.
Potensi hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir kemungkinan terjadi di Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo dan Mungkid.
Dampak cuaca ekstrem kawasan pegunungan dan dataran tinggi dan Jawa Tengah bagian selatan tersebut, menjadikan potensi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir.
Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukorejo, Wonogiri, Karanganyar dan Sragen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved