Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Garut Menurun

Kristiadi
19/11/2024 16:54
Angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Garut Menurun
FGD implementasi perencanaan dan penganggaran terintegrasi kesehatan reproduksi guna menurunkan angka kematian ibu (AKI)(Dok Diskominfo Garut)

BADAN perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, gelar focus group discussion (FGD) yang dilakukannya melalui implementasi perencanaan dan penganggaran terintegrasi kesehatan reproduksi. Kegiatan tersebut, mengevaluasi isu prioritas nasional khususnya angka kematian ibu (AKI) di Garut telah menurun di angka 36 kasus. 

Kepala Bidang PPM Bappeda Garut, Agus Dinar mengatakan, focus group discussion (FGD) yang dilakukan bertujuan mengevaluasi isu prioritas nasional khususnya berkaitan dengan angka kematian ibu (AKI) di wilayah Kabupaten Garut. Namun, kasus yang terjadi sejak bulan Oktober 2024 tercatat 43 kasus kematian ibu menuntut penanganan segera melalui solusi terintegrasi.

"Alhamdulillah, tim PPT Kespro Kabupaten Garut akan mendiskusikan berkaitan dengan anggaran dan pengalaman Puskesmas dalam penyelenggaraan program di tingkat layanan kesehatan dasar. Karena, FGD menjadi wadah diseminasi informasi terkait upaya pemerintah daerah dalam menurunkan AKI," katanya, Selasa (19/11/2024).

Ia mengatakan, mengevaluasi implementasi kegiatan selama tahun 2024 berharap semua pihak dapat berperan aktif mengingat selama ini adanya beberapa tantangan diidentifikasi, termasuk keterbatasan pelayanan obstetri neonatal emergensi komprehensif (PONEK) yang masih terpusat di RSUD Dr Slamet Garut. Namun, penguatan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan komitmen terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) seperti pelayanan Antenatal Care (ANC).

"Berdasarkan data angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Garut tahun 2024 hingga triwulan III hasil evaluasi mencapai 36 kasus dan ini terjadi penurunan 14 kasus dibanding triwulan III Tahun 2023. Karena, kasus tersebut terjadi disebabkan dari komplikasi non obtetrik 28 persen, eklampsia 25 persen, perdarahan 16 persen, infeksi 14 persen dan komplikasi obstetrik lainnya 14 persen," ujarnya.

Menurutnya, pelayanan Antenatal Care (ANC) tengah melakukan pelayanan pada ibu hamil dan seharusnya 6 kali kunjungan pemeriksaan hingga semua ibu hamil tanpa kecuali 100% bisa dilakukan USG sebanyak 2 kali. Namun, FGD ini berharap mendorong sinergi lintas sektor, baik pemerintah, stakeholder, NGO, maupun organisasi masyarakat terutamanya untuk mencapai target penurunan AKI. 

"Target kami di 2024 adalah 60 kasus per tahun dan pada 2029 turun menjadi 48 kasus per tahun tetapi ini memerlukan pengawalan dari hulu hingga hilir. Kami berharap supaya langkah strategis yang dirancang mampu memberikan dampak nyata terutama dalam menurunkan AKI, menjadikan Kabupaten Garut lebih siap menghadapi tantangan kesehatan reproduksi," paparnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya