Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HUJAN dengan intensitas ringan-lebat masih mengguyur Jawa Tengah Selasa (5/11), bahkan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sejumlah daerah sehingga BMKG kembali keluarkan peringatan dini ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin ribut.
Pemantauan Media Indonesia Selasa (5/11) pagi cuaca di sebagian besar daerah di Jawa Tengah cerah berawan, namun siang, sore hingga awal malam Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan dengan intensitas ringan-lebat akan mengguyur seluruh daerah di kawasan pegunungan, dataran tinggi maupun rendah.
Bahkan menurut BMKG cuaca ekstrem kembali berpotensi terjadi di sejumlah daerah, sehingga diminta warga berada di daerah itu untuk waspada ancaman bencana hidrometeorologi. "Awas, ancaman bencana masih tinggi kareba cuaca ekstrem itu," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Arif N.
Berdasarkan pengamatan cuaca Selasa (5/11) pukul 05.30, menurut Arif, hujan lebat dapat disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah yakni Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Purwodadi, Blora, Kudus, Ungaran, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Slawi, Magelang, Surakarta, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.
"Hujan ringan-sedang, berpotensi turun di Cilacap, Kebumen, Purworejo, Wonogiri, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Pemalang, Brebes, Semarang, Pekalongan dan Tegal," ujar Arif.
Angin pada umumnya bergerak dari barat laut ke timur dengan kecepatan 3-25 kilometer per jam, menurut Arif, suhu udara berkisar 19-33 derajat celcius dan kelembaban udara 55-95 persen, sedangkan ketinggian gelombang di perairan utara 0,2-1,25 meter dan perairan selatan Jawa Tengah 0,5-1,5 meter.
Sementara itu BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang juga kembali mengingatkan bencana air laut pasang (rob) pada Rabu (6)11) karena ketinggian laut pasang pada hari itu dapat mencapai 100 centimeter, bahkan kondisi ini akan berlangsung hingga Kamis (14/11) dengan ketinggian maksimal 110 centimeter.
"Hujan ringan juga berpotensi turun di perairan utara Jawa Tengah seperti Pemalang, Kendal, Demak, Karimunjawa, Pati, Rembang dan Jepara," ujar Prakirawan Retna Swasti Karini. (H-2)
BMKG kembali mengingatkan warga Jawa Tengah untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin ribut.
Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukorejo, Wonogiri, Karanganyar dan Sragen.
Potensi hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir kemungkinan terjadi di Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo dan Mungkid.
BMKG memperpanjang status peringatan dini potensi cuaca ekstrem hingga 15 Desember 2024 seiring dengan terus meningkatnya curah hujan di wilayah Jabodetabek.
Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 10 daerah di Jawa Tengah, terutama di pegunungan dan dataran tinggi bagian tengah dan timur.
Pada masa pancaroba yakni perubahan cuaca dari musim kemarau ke penghujan ini, fenomena hujan es dimungkinkan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah seperti di Mojosongo (Solo).
Cuaca ekstrem di Jawa Tengah yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi kembali terjadi, Senin (28/10).
Warga diimbau mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin ribut.
Cuaca ekstrem di Jawa Tengah ini, dapat berdampak terjadinya bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir hingga angin puting beliung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved