Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HUJAN dengan intensitas ringan-lebat masih mengguyur Jawa Tengah Selasa (5/11), bahkan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sejumlah daerah sehingga BMKG kembali keluarkan peringatan dini ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin ribut.
Pemantauan Media Indonesia Selasa (5/11) pagi cuaca di sebagian besar daerah di Jawa Tengah cerah berawan, namun siang, sore hingga awal malam Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan dengan intensitas ringan-lebat akan mengguyur seluruh daerah di kawasan pegunungan, dataran tinggi maupun rendah.
Bahkan menurut BMKG cuaca ekstrem kembali berpotensi terjadi di sejumlah daerah, sehingga diminta warga berada di daerah itu untuk waspada ancaman bencana hidrometeorologi. "Awas, ancaman bencana masih tinggi kareba cuaca ekstrem itu," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Arif N.
Berdasarkan pengamatan cuaca Selasa (5/11) pukul 05.30, menurut Arif, hujan lebat dapat disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah yakni Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Purwodadi, Blora, Kudus, Ungaran, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Slawi, Magelang, Surakarta, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.
"Hujan ringan-sedang, berpotensi turun di Cilacap, Kebumen, Purworejo, Wonogiri, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Pemalang, Brebes, Semarang, Pekalongan dan Tegal," ujar Arif.
Angin pada umumnya bergerak dari barat laut ke timur dengan kecepatan 3-25 kilometer per jam, menurut Arif, suhu udara berkisar 19-33 derajat celcius dan kelembaban udara 55-95 persen, sedangkan ketinggian gelombang di perairan utara 0,2-1,25 meter dan perairan selatan Jawa Tengah 0,5-1,5 meter.
Sementara itu BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang juga kembali mengingatkan bencana air laut pasang (rob) pada Rabu (6)11) karena ketinggian laut pasang pada hari itu dapat mencapai 100 centimeter, bahkan kondisi ini akan berlangsung hingga Kamis (14/11) dengan ketinggian maksimal 110 centimeter.
"Hujan ringan juga berpotensi turun di perairan utara Jawa Tengah seperti Pemalang, Kendal, Demak, Karimunjawa, Pati, Rembang dan Jepara," ujar Prakirawan Retna Swasti Karini. (H-2)
Di Kabupaten Bintan, daerah yang harus meningkatkan kewaspadaan meliputi Teluk Bintan, Telok Sebong, dan Toapaya.
BMKG memperpanjang status peringatan dini potensi cuaca ekstrem hingga 15 Desember 2024 seiring dengan terus meningkatnya curah hujan di wilayah Jabodetabek.
Cuaca ekstrem berpotensi terjadi antara lain di Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Temanggung, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Magelang, Boyolali, dan Klaten.
Potensi hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir kemungkinan terjadi di Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo dan Mungkid.
Dampak cuaca ekstrem kawasan pegunungan dan dataran tinggi dan Jawa Tengah bagian selatan tersebut, menjadikan potensi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir.
Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukorejo, Wonogiri, Karanganyar dan Sragen.
Pada pagi cuaca umumnya cerah-berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam hujan ringan-sedang mengguyur tersebar tidak merata.
Sembilan daerah di Jawa Tengah masih berpotensi hujan sedang-lebat, bahkan dapat meningkat menjadi ekstrem sehingga diminta warga tetap waspada.
Hujan yang masih terjadi pada Mei 2025 disebabkan oleh dinamika atmosfer yang belum stabil dan sehingga mengakibatkan fenomena kemarau basah.
Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi di 27 daerah terutama kawasan pegunungan, dataran tinggi, Solo Raya dan Jawa Tengah bagian selatan.
Cuaca ekstrem masih berpotensi di 12 daerah di Jawa Tengah, diminta warga untuk waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.
Cuaca ekstrem berpotensi di Jawa Tengah terjadi di sejumlah daerah di kawasan pegunungan, dataran tinggi, dan pantura bagian barat-timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved