Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
IDUL Adha Jumat (6/6) daerah di Pantura Jawa Tengah berpotensi diguyur hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir, diminta warga untuk waspada bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
Cuaca ekstrem bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha Jumat (6/6) masih berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, terutama di Pantura Jawa Tengah meskipun air laut pasang (rob) di perairan utara Jawa Tengah mereda, namun warga tetap diminta mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi.
Prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Arif N mengatakan setidaknya ada sembilan daerah di Jawa Tengah masih berpotensi hujan sedang-lebat, bahkan dapat meningkat menjadi ekstrem sehingga diminta warga tetap waspada.
"Masih berpotensi cuaca ekstrem di 9 daerah terutama di Pantura barat dan tengah serta pegunungan bagian tengah, waspadai bencana hidrometeorologi," kata Arif N Jumat (6/6) pagi.
Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca pukul 05.00 WIB, menurut Arif, cuaca ekstrem di Jawa Tengah berlangsung di di daerah Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Pemalang, dan Pekalongan dengan angin berkecepatan 5-25 kilometer per jam, suhu 19-34 derajat celcius dan kelembaban udara 55-95 derajat celcius.
Sedangkan daerah di Jawa Tengah berpeluang diguyur hujan ringan-sedang, ungkap Arif, berlangsung di Banyumas, Mungkid, Ungaran, Slawi, Brebes, Magelang, Tegal, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa. "Daerah lainnya cenderung banyak berawan dan hujan ringan," tambahnya.
Sementara itu Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Doni Prastio mengungkapkan bahwa kondisi cuaca perairan utara Jawa Tengah berawan dan gelombang fi perairan berkisar 0,5-1,25 meter, sedangkan ketinggian gelombang di perairan selatan 1,25-2,5 meter.
Air laut pasang (rob) di perairan utara, lanjut Doni, sebelumnya sempat meninggi hingga mengakibatkan banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah pada Jumat (6/6) mulai menunjukan penurunan dengan ketinggian maksimum 0,9 meter. (H-2)
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
CUACA ekstrem tak hanya menjadi ancaman di musim penghujan. Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras hingga ekstrem kembali mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air,
Air laut pasang (rob) di perairan utara juga masih bertahan dengan ketinggian maksimum 0,9 meter pada pukul 05.00-09.00 WIB.
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
Pada pagi cuaca umumnya cerah-berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam hujan ringan-sedang mengguyur tersebar tidak merata.
Hujan yang masih terjadi pada Mei 2025 disebabkan oleh dinamika atmosfer yang belum stabil dan sehingga mengakibatkan fenomena kemarau basah.
Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi di 27 daerah terutama kawasan pegunungan, dataran tinggi, Solo Raya dan Jawa Tengah bagian selatan.
Cuaca ekstrem masih berpotensi di 12 daerah di Jawa Tengah, diminta warga untuk waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.
Cuaca ekstrem berpotensi di Jawa Tengah terjadi di sejumlah daerah di kawasan pegunungan, dataran tinggi, dan pantura bagian barat-timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved