Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Tangani Konflik Berdarah Antardesa di Adonara, Polda NTT Tambah 96 Personel

Palce Amalo
22/10/2024 16:17
Tangani Konflik Berdarah Antardesa di Adonara, Polda NTT Tambah 96 Personel
(IlustrasI) Pemberangkatan personel Polda NTT untuk menangani konflik antardesa di Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, berlangsung Selasa (22/10).(MI/ Palce Amalo)

POLDA Nusa Tenggara Timur (NTT) mengirim 96 personel bantuan kendali operasi (BKO) untuk memperkuat penanganan konflik antardesa di Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, Selasa (22/10).

 

Personel BKO tersebut terdiri dari anggota brimob, samapta, reskrim, humas, dokkes, dan tim SDM yang berperan dalam trauma healing. Tambahan personel juga berasal dari Polres Sikka, Brimob Batalyon B Sikka, dan Polres Ende.

 

Konflik berdarah antara Desa Bugalima dan Desa Ile Pati pecah, pada Senin (21/10), terkait persoalan tanah. Konflik itu mengakibatkan satu lansia berusia 70 tahun tewas terbakar dan empat orang tertembak senapan angin. Selain itu terdapat 49 rumah terbakar.

 

Kabid Humas Polda NTT, Kombes  Ariasandy mengatakan pengerahan personel ini bertujuan untuk mendukung Polres Flores Timur dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lokasi konflik antardesa Adonara. "Hari ini, 96 personel BKO digeser ke Polres Flores Timur. Mereka akan berada di bawah kendali Kapolres Flores Timur untuk memastikan penanganan optimal di lapangan," ujarnya.

 

Selain personel, Polda NTT juga mengirimkan kendaraan operasional khusus seperti mobil dapur lapangan, mobil water treatment, dan mobil watergen. Kendaraan ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang terdampak, terutama dalam penyediaan air bersih dan kebutuhan pokok lainnya selama penanganan konflik.

 

Kehadiran personel BKO, bersama dengan tim trauma healing, diharapkan dapat mengembalikan situasi menjadi lebih kondusif dan membantu masyarakat yang terdampak secara fisik maupun mental. Pihak kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah terus berkoordinasi untuk menjaga ketertiban dan menghindari eskalasi lebih lanjut.

 

Kombes Ariasandy juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menyerahkan penyelesaian masalah kepada aparat yang bertugas. "Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat. Masyarakat diminta tidak terprovokasi dan menjaga agar situasi tetap damai," pungkasnya. (M-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya