Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kompolnas Tuntut Transparansi dalam Kasus Narkoba di Polresta Barelang

Hendri Kremer
06/9/2024 13:40
Kompolnas Tuntut Transparansi dalam Kasus Narkoba di Polresta Barelang
Komisoner Kompolnas Poengky Indarti.(Dok. Antara)

KOMISIONER Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti memperbarui tanggapannya terkait dugaan keterlibatan sejumlah personel Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polresta Barelang, Batam, dalam kasus narkoba. Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa proses pemeriksaan oleh Propam Polda Kepri telah memasuki tahap lanjut.

"Kami telah menerima laporan awal dari Polda Kepri dan saat ini tim Kompolnas sedang dalam perjalanan ke Batam untuk melakukan klarifikasi langsung," ungkap Poengky, Kamis (5/9) ketika dimintai pendapatnya mengenai kasus narkoba itu oleh wartawan.

Kompolnas menegaskan komitmennya untuk memastikan transparansi penuh dalam proses ini. "Kami akan memantau ketat setiap tahap pemeriksaan dan memastikan bahwa prosedur yang benar diikuti, termasuk penerapan scientific crime investigation," tambahnya.

Baca juga : Operasi Nila, Polda Metro Jaya Tangkap 480 Tersangka Kasus Narkoba

Sementara itu, Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Zahwani Pandra Arsyad, memberikan update terkini mengenai proses Sidang Kode Etik Profesi atau sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) yang sedang berlangsung.

"Hingga saat ini, sidang KKEP telah memasuki hari ketiga. Kami telah mendengarkan kesaksian dari 8 dari 10 terperiksa," kata Pandra.

Dia juga mengonfirmasi bahwa investigasi telah mengungkap fakta baru terkait hilangnya barang bukti narkoba. Dari hasil penyelidikan terkini, polisi telah mengidentifikasi jalur distribusi dari 1 kilogram sabu yang hilang tersebut. Tim gabungan dari Polda Kepri dan Bareskrim Polri saat ini sedang melakukan pengejaran terhadap jaringan yang terlibat.

Menanggapi perkembangan ini, Poengky menekankan pentingnya reformasi internal kepolisian. "Kasus ini harus menjadi momentum untuk evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan dan pencegahan di lingkungan kepolisian. Kami mendorong Polri untuk segera mengimplementasikan sistem pengawasan digital, termasuk penggunaan body camera pada setiap operasi narkoba," tutupnya.

Kasus ini terus menarik perhatian publik dan menjadi sorotan media nasional. Masyarakat menantikan hasil final dari pemeriksaan dan tindakan tegas terhadap oknum yang terlibat untuk memulihkan kepercayaan terhadap institusi kepolisian. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya