Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
FENOMENA alam El Nino masih terus mendera berbagai daerah termasuk Provinsi Aceh. Akibat dampak cuaca panas tersebut, petani yang baru selesai memanen semangka kini beralih menanam melon.
Hal itu pun berakibat buruk terhadap sistem pertanian sehingga berpengaruh besar bagi keberlangsungan perekonomian masyarakat.
Karena itu para petani padi di Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Aceh, beralih lagi menanam melon. Tanaman ini adalah jenis tanaman peralihan kedua setelah tiga bulan lalu menanam semangkan.
Baca juga : Harga Gabah Anjlok, Petani Aceh Resah
"Di sini lahan sawah memiliki saluran irigasi teknik untuk menanam padi. Karena dilanda El Nino dan kemarau, sudah tiga bulan lalu beralih ke semangka. Hingga kini El Nino belum juga berakhir, sekarang petani beralih lagi ke tanaman lain yaitu menanam melon" kata Abdullah, tokoh masyakat tani di Kemukiman Reubee, Kecamatan Delima, kepada Media Indonesia, Senin (26/8).
Dikatakan Abdullah, peralihan kedua kali ini dari padi ke semangka dan beralih lagi menanam semangka untuk menghindari kejenuhan unsur tanah. Hal itu juga untuk menghindari berkesinambungan atau memutuskan mata rantai kehidupan hama penyakit yang biasanya menyerang satu jenis tanaman.
Dengan beralihnya jenis tanaman itu, kemungkinan untuk memutuskan siklus kehidupan hama, penyakit, virus, dan jamur berbahaya lebih efektif. Apalagi setiap jenis tanaman itu berpotensi memiliki perbedaan dalam kebutuhan zat pertumbuhan dalam tanah.
Baca juga : Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Khaizir, petani melon di Kemukiman Reubee, Kecamatan Delima, mengatakan ada beberapa alasan setelah El Nino beralih dari padi ke semangka dan setelah panen semakangka beralih lagi ke melon. Antara lain adalah kebutuhan air untuk tanaman padi sawah sekitar 5 liter per detik per hektare (ha). Sedangkan palawija termasuk semangka dan melon hanya sekitar 1 liter per detik per hektare.
"Mengapa setelah panen semangka, beralih lagi ke melon. Karena ada pengalaman disini setelah panen semangka harus diselangi oleh tanaman lain. Kalau semangka terus itu tidak bagus dan buahnya kerdil," tambah petani lainnya.
Pera petani itu mengaku, rajin menanam berbagai jenis palawija selama masih ada dampak El Nino itu , agar ketahanan pangan tidak terganggu.
Kemudian kebutuhan perekonomian terus berjalan. Maka petani harus pandai menyesuaikan diri dengan alam. Ketika satu jenis tumbuhan tidak sesuai lagi dengan cuaca yang ada, tentu harus beralih ke tanaman pangan lainnya. (MR/J-3)
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII BPK Slamet Edy Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Keunggulan melon itu terletak pada produktivitas tinggi, ketahanan terhadap penyakit, dan kualitas buah premium yang sesuai dengan permintaan pasar modern.
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Kakao (Theobrema cacao L.) tidak hanya berperan sebagai penyedia lapangan kerja dan sumber devisa negara, tetapi juga menjadi tulang punggung pendapatan ribuan petani.
Adapun Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan 10 dari 212 produsen beras nakal telah diperiksa.
Air laut pasang (rob) tersebut berdampak terhadap sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 24 Juli 2025. Cuaca diperkirakan akan cukup bersahabat.
Air laut pasang di perairan utara Jawa Tengah, lanjut Sediyanto, akan berdampak kembali terjadinya banjir rob di sejumlah daerah di Pantura seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, dan Demak.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, langit ibu kota cerah dari pagi hingga malam, pada Rabu 23 Juli 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Selasa 22 Juli 2025.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 21 Juli 2025. Sebagian besar cuaca di kawasan ibu kota bakal didominasi awan tebal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved