Dewan Pers Ajak Jurnalis NTT Jaga Netralitas Pemberitaan Pilkada

Palce Amalo
14/8/2024 12:05
Dewan Pers Ajak Jurnalis NTT Jaga Netralitas Pemberitaan Pilkada
Suasana Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, menjelang Pilkada 2024, Senin (12/8/2024).(Dok.MI)

ANGGOTA Dewan Pers Atmaji Sapto Anggoro mengajak jurnalis di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjaga netralitas pemberitaan dalam Pilkada 2024.

"Kami, Dewan Pers mengajak teman-teman semua bisa menjalankan fungsi persnya lebih clear dan transparan, tetapi netral dan utamanya 
independen," kata Sapto saat menyampaikan sambutan pada Pembukaan Workshop Peliputan Pemilu/Pikada 2024 di Kupang, Kamis (14/8).

Menurutnya, pilkada yang akan digelar serentak pada 27 November 2024, akan berlangsung meriah sekaligus mengandung potensi konflik sama halnya dengan pemilu presiden.

Baca juga : KPU Imbau Peserta dan Relawan Pilkada Tidak Melontarkan Ujaran Kebencian

Di daerah seperti di NTT, potensi konflik sosial karena fanatasi politik  bisa muncul karena pasangan calon yang datang dari berbagai suku dan  agama. Karena itu, jurnalis juga diminta mempertimbangkan faktor tersebut agar dalam pemberitaannya tidak menimbulkan konflik.

"Pilkada di daerah banyak hal yang jadi pertimbangan serta potensi konflik. Karena kita tahu bahwa NTT dengan berbagai suku dan agama," 
ujarnya.

Workshop Peliputan Pemilu/Pikada 2024 ini diikuti wartawan dari berbagai  media di NTT, organisasi perusahaan pers, dan organisasi wartawan.

Baca juga : Menko Polhukam Ingatkan Penyelenggara Pemilu Harus Netral Pada Pilkada 2024

Pembicara lainnya dalam workshop ini ialah Ketua KPU NTT Yemris Fointuna, Ketua Bawaslu NTT Nonato Da Purificacao Sarmento, dan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) NTT, Richard Poyk.

Ketua Bawaslu NTT Nonato Da Purificacao Sarmento juga berharap dalam pilkada, jurnalis membuat pemberitaan yang konstruktif dengan narasi yang positif pula.

Menurutnya, tantangan pengawasan yang sedang dihadapi Bawaslu adalah luasnya wilayah pengawasan,  banyak wilayah yang perlu diawasi, serta berkembangnya modus pelanggaran hingga keterbatasan jumlah pengawas pemilihan.

Baca juga : Ribuan Petugas Pantarlih Diduga Terlibat dalam Partai Politik

"Kami harap misalnya masalah pemilu kemarin dibawa ke pilkada, harap tidak terjadi," ujarnya.

Adapun Ketua KPU NTT Yemris Fointuna mengatakan selama ini pemberitaan pers mengenai proses pilkada di NTT sangat baik.

"Tidak ada sesuatu yang menganggu proses pilkada," katanya.

Dia menyebut, proses pilkada berjalan lancar. KPU juga sedang melakukan survei tiga rumah sakit yang akan digunakan sebagai lokasi 
pemeriksaan para calon gubernur dan wakil gubernur. Sedangkan pengumuman pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di KPU NTT akan dilakukan pada 24-26 Agustus 2024. (PO/J-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya