Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Bojonegoro Siaga Kekeringan, 20 Kecamatan Potensi Krisis Air Bersih

M Yakub
19/6/2024 14:10
Bojonegoro Siaga Kekeringan, 20 Kecamatan Potensi Krisis Air Bersih
Foto udara pengendara melintasi hutan jati yang mengering di Dander, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (27/10/2023).(Antara/Muhammad Mada)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), menyatakan 97 desa dari 20 kecamatan berpotensi mengalami krisis air bersih. Meski demikian, baru satu desa yang mengajukan permintaan air bersih.

Pemkab juga telah mengalokasikan anggaran Rp275 juta untuk mengatasi kekeringan akibat krisis air. "Iya baru satu desa yang meminta droping air bersih, yakni Desa Nglumber Kecamatan Kepoh Baru," kata Kalaksa BPBD Bojonegoro, Laela Nor Aini, Rabu (19/6) siang.

Hal ini karena sejak beberapa bulan terakhir masih sering turun hujan sehingga debit air pada sumur maupun mata air masih memadai. Namun demikian, Pemkab Bojonegoro melalui BPBD tetap melakukan langkah antisipasi penanggulangan kekeringan.

Baca juga : Kekeringan Landa Bangkalan, BPBD Jatim Droping Air Bersih

Langkah itu antara lain menyiapkan anggaran penanganan krisis air bersih senilai Rp275 juta atau senilai 591 mobil tangki. Hal ini karena dari hasil pemetaan yang dilakukan BPBD terdapat 97 desa dari 20 kecamatan berpotensi mengalami krisis air bersih.

Ke-20 kecamatan itu antara lain Boureno, Kanor, Kapas, Balen, Kedungadem, Kepohbaru, Sugihwaras, Temayang, Ngambon, Ngraho, Kasiman, Kedewan, Malo, Gayam, Dander, dan Tambakrejo. 

"Sedangkan, untuk Desa Nglumber yang kesulitan air sudah kita lakukan pengisian. Jadi kami saat ini tetap waspada kekeringan," pungkasnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya