Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
FOUNDER dan Chief Executive Officer Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) Diah Satyani Saminarsih menjelaskan bahwa penerapan cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) nanti harus dibarengi dengan pengertian masyarakat.
"Harus dibarengi sosialisasi, edukasi, dan pendidikan harus terus. Jadi tidak bisa hanya menaikkan harga tanpa pengertian dan edukasi kepada masyarakat," kata Diah saat dihubungi, Jumat (10/5).
Kalau pun sudah menaikkan cukai maka masyarakat perlu diberi tahu alasan kenaikan dan bahaya konsumsi MBDK secara terus menerus.
Baca juga : Minuman Berpemanis Dalam Kemasan Diupayakan Kena Cukai Tahun ini untuk Turunkan Obesitas
Instrumen cukai dinilai bisa kendalikan konsumsi masyarakat. Namun instrumen cukai bukan satu-satunya, harus ada aturan dan upaya lainnya yang mempengaruhi kesadaran dan daya beli masyarakat.
"Jika tidak dimulai maka rasanya tidak dikendalikan dan bahayanya sangat besar terhadap kesehatan populasi. Sekarang saja penyakit yang disebabkan MBDK sudah banyak terutama diabetes yang sangat tinggi," ujar dia.
Diketahui bahwa produk MBDK di Indonesia dengan ukuran 450ml memiliki kandungan gula 28 gram atau 5,6 sendok teh ada juga produk dengan ukuran 450ml mengandung gula 40 gram atau 8 sendok teh. Kemudian pada kemasan 250 ml mengandung gula 25 gram atau 4,6 sendok teh. Padahal Kemenkes merekomendasikan asupan gula maksimal 25 sampai 50 gram per hari.
Baca juga : Cukai pada Minuman Berpemanis Bisa Cegah Potensi Kematian Akibat Diabetes Tipe 2
Pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250ml MBDK berdampak pada risiko obesitas 12%, diabetes tipe 2 sekitar 27%, hipertensi 10%, jantung koroner 13%, dan risiko kematian keseluruhan meningkat 10%.
"Sehingga cukai menjadi salah satu instrumen yang dipakai untuk mengendalikan konsumsi. Ini yang harus diberikan pengertiannya kepada masyarakat," ucapnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan batas konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) per orang per hari, yakni 50 gram atau 4 sendok makan gula, 2.000 miligram natrium atau 5 gram atau 1 sendok teh garam (natrium/sodium), dan lemak hanya 67 gram atau 5 sendok makan minyak goreng.
Konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan di antaranya obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, dan jantung. (Iam/Z-7)
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) menyatakan aturan terkait cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) akan disahkan pada tahun ini. Aturan itu bisa bantu cegah diabetes tipe 2.
KONSUMSI minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di Indonesia masih menempati posisi ketiga tertinggi di wilayah ASEAN
UPAYA penurunan angka obesitas di Indonesia, pemerintah masih mengupayakan penerapan cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK). Diharapkan cukai MBDK segera diterapkan pada tahun ini.
PENGURUS Harian YLKI Agus Sujatno menilai jika pemerintah menerapkan secepat mungkin cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) maka masyarakat akan memahami
CUKAI terhadap minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dinilai merupakan instrumen yang paling efektif untuk membatasi jangkauan masyarakat terhadap produk tinggi kandungan gula.
Hasil surveI YLKI juga menunjukkan 25,9% anak usia di bawah 17 tahun mengkonsumsi MBDK setiap hari.
Buah alpukat selain mеmіlіkі rаѕа yang enak, jugа merupakan salah satu sumber lemak ѕеhаt tеrbаіk. Oleh karena itu, tidak heran jіkа buаh аlрukаt іnі mеnjаdі fаvоrіt banyak orang.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso Agustina Nurmala menekankan pentingnya para ibu hamil memahami tanda-tanda bahaya persalinan.
Maka dari itu bahayanya memiliki miom di rahim bisa membuat perempuan sulit untuk hamil. Untuk bisa hamil, perempuan tersebut harus diangkat terlebih dahulu miom yang ada pada rahim.
Bakteri atau virus dari mulut orang dewasa bisa masuk ke mulut anak, sehingga bisa menularkan berbagai penyakit.
Sepintas mainan ini aman dan menyenangkan bagi anak-anak. Ternyata menyimpan bahaya yang bisa mengancam nyawa anak.
Tindakan cepat dan tepat dapat membuat perbedaan signifikan dalam penanganan kecelakaan pada anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved