Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
MENGASUH bayi yang baru lahir memang menantang. Terlebih, saat bayi sering rewel dan menangis. Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa alat untuk meringankan pengasuhan bayi sehari-hari, seperti salah satunya baby bouncer.
Baby bouncer merupakan perlengkapan bayi berupa ayunan dengan alas yang empuk dan dipasang dengan kaki besi. Beberapa orangtua menggunakan baby bouncer untuk menidurkan dan menenangkan bayi dengan cara mengayunkannya.
Akan tetapi, baby bouncer juga bisa berisiko membahayakan bayi seperti cedera saat bayi terjatuh dari baby bouncer atau tertindih alat ini. Hal tersebut sering terjadi apabila baby bouncer yang digunakan rusak. Selain itu, sesak napas karena bayi bisa mengubah posisinya hingga menjadi miring, tengkurap, tercekik tali pengaman, sehingga jalan napas bayi tertutup dan menimbulkan sesak napas.
Akan tetapi, apabila digunakan dengan tepat, baby bouncer bisa memudahkan anak tertidur lelap seperti dilansir dari situs parenting, Tentang Anak.
1. Posisi Bouncer
Langkah pertama ialah pastikan baby bouncer di lantai yang datar dan stabil serta semua bagian baby bouncer masih terpasang kokoh. Kemudian, pastikan pula tali pengaman baby bouncer terpasang dan terkunci.
Selain itu, orangtua harus meletakkan bayi tepat di tengah-tengah baby bouncer. Sebab, posisi yang terlalu naik atau terlalu turun dapat berisiko membuat kepala atau kaki bayi tergantung.
2. Tidak Lebih dari 1 Jam
Kemudian, sebaiknya anak tidak duduk di baby bouncer melebihi 1 jam dalam 1 hari. Durasi 1 jam tersebut direkomendasikan untuk dipecah lagi menjadi beberapa sesi, misalnya selama 20 menit per sesi. Hal tersebut agar menghindari masalah kesehatan yang timbul karena bayi yang terlalu lama duduk di baby bouncer.
3. Selalu Diawasi
Orangtua harus selalu mengawasi bayi yang sedang berada di baby bouncer. Jangan meninggalkan bayi tanpa pengawasan saat berada di baby bouncerdan tertidur lelap. Hal tersebut untuk menghindari berbagai risiko yang bisa timbul saat menggunakan baby bouncer. (Nas/M-3)
Bayi yang mengalami anemia akan mengalami gejala klinis berupa iritabel atau merengek, lesu, dada berdebar-debar, sakit kepala sampai dengan tidak lincah saat berlari.
Tidak memotong tali pusat selama satu sampai tiga menit ditujukan supaya aliran darah dari ibu melalui plasenta ke dalam tali pusat bayi lebih lama.
Masalah kulit bayi seperti ruam popok, kemerahan, hingga iritasi, masih menjadi keluhan umum yang sering dihadapi para orangtua.
Jangan panik bila anak anda alami kejang demam. Ini gejala dan penanganannya.
Dokter berhasil mengobati bayi dengan defisiensi CPS1, penyakit genetik langka, menggunakan terapi pengeditan gen.
Bayi yang baru lahir (newborn) membutuhkan waktu tidur yang cukup lama dan terbagi dalam beberapa sesi, karena bayi baru lahir itu memang sebagian besar hidupnya adalah tidur.
Tindakan cepat dan tepat dapat membuat perbedaan signifikan dalam penanganan kecelakaan pada anak.
SAAT bayi tertidur tak jarang orangtua tidur di samping bayinya. Banyak orangtua yang memilih tidur bersama bayinya untuk memudahkan menyusui di malam hari.
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) memperkirakan kasus (diabetes melitus) DM tipe 1 pada anak usia 12 hingga 18 tahun meningkat saat ini dengan kenaikan mencapai 70%.
Sebagian dari kita mungkin pernah membawa ponsel atau buku ke toilet, berharap memanfaatkan waktu untuk membaca artikel atau sekadar menggulir media sosial.
Memasak mie instan dengan air mentah dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang serius. Oleh karena itu, selalu pastikan untuk menggunakan air bersih dan aman
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved