Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
MENGASUH bayi yang baru lahir memang menantang. Terlebih, saat bayi sering rewel dan menangis. Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa alat untuk meringankan pengasuhan bayi sehari-hari, seperti salah satunya baby bouncer.
Baby bouncer merupakan perlengkapan bayi berupa ayunan dengan alas yang empuk dan dipasang dengan kaki besi. Beberapa orangtua menggunakan baby bouncer untuk menidurkan dan menenangkan bayi dengan cara mengayunkannya.
Akan tetapi, baby bouncer juga bisa berisiko membahayakan bayi seperti cedera saat bayi terjatuh dari baby bouncer atau tertindih alat ini. Hal tersebut sering terjadi apabila baby bouncer yang digunakan rusak. Selain itu, sesak napas karena bayi bisa mengubah posisinya hingga menjadi miring, tengkurap, tercekik tali pengaman, sehingga jalan napas bayi tertutup dan menimbulkan sesak napas.
Akan tetapi, apabila digunakan dengan tepat, baby bouncer bisa memudahkan anak tertidur lelap seperti dilansir dari situs parenting, Tentang Anak.
1. Posisi Bouncer
Langkah pertama ialah pastikan baby bouncer di lantai yang datar dan stabil serta semua bagian baby bouncer masih terpasang kokoh. Kemudian, pastikan pula tali pengaman baby bouncer terpasang dan terkunci.
Selain itu, orangtua harus meletakkan bayi tepat di tengah-tengah baby bouncer. Sebab, posisi yang terlalu naik atau terlalu turun dapat berisiko membuat kepala atau kaki bayi tergantung.
2. Tidak Lebih dari 1 Jam
Kemudian, sebaiknya anak tidak duduk di baby bouncer melebihi 1 jam dalam 1 hari. Durasi 1 jam tersebut direkomendasikan untuk dipecah lagi menjadi beberapa sesi, misalnya selama 20 menit per sesi. Hal tersebut agar menghindari masalah kesehatan yang timbul karena bayi yang terlalu lama duduk di baby bouncer.
3. Selalu Diawasi
Orangtua harus selalu mengawasi bayi yang sedang berada di baby bouncer. Jangan meninggalkan bayi tanpa pengawasan saat berada di baby bouncerdan tertidur lelap. Hal tersebut untuk menghindari berbagai risiko yang bisa timbul saat menggunakan baby bouncer. (Nas/M-3)
Mitos seputar pemberian MPASI itu mulai dari pemberian madu untuk anak yang baru lahir, hingga larangan pemberian MPASI bertekstur hingga anak tumbuh gigi.
Studi terbaru ungkap lebih dari 17 juta bayi lahir dari fertilisasi in vitro (IVF) sejak 1978.
Susu formula harus diberikan kepada bayi yang mengalami kelainan metabolisme bawaan atau kelainan genetik yang menyebabkan dirinya tidak bisa mencerna ASI.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Lonjakan kasus Respiratory Syncytial Virus (RSV) memicu kekhawatiran di kalangan medis, khususnya karena virus ini menyerang kelompok paling rentan: bayi dan lansia.
Bingung puting bisa berpotensi menyebabkan masalah termasuk salah satunya menurunkan produksi ASI yang padahal masih dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
Tindakan cepat dan tepat dapat membuat perbedaan signifikan dalam penanganan kecelakaan pada anak.
SAAT bayi tertidur tak jarang orangtua tidur di samping bayinya. Banyak orangtua yang memilih tidur bersama bayinya untuk memudahkan menyusui di malam hari.
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) memperkirakan kasus (diabetes melitus) DM tipe 1 pada anak usia 12 hingga 18 tahun meningkat saat ini dengan kenaikan mencapai 70%.
Sebagian dari kita mungkin pernah membawa ponsel atau buku ke toilet, berharap memanfaatkan waktu untuk membaca artikel atau sekadar menggulir media sosial.
Memasak mie instan dengan air mentah dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang serius. Oleh karena itu, selalu pastikan untuk menggunakan air bersih dan aman
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved