Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kasus DBD di Garut Meningkat Tajam, Capai 660 Orang

Adi Kristiadi
29/3/2024 16:40
Kasus DBD di Garut Meningkat Tajam, Capai 660 Orang
Kegiatan fogging atau pengasapan untuk mencegah penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD).(Dok. Antara)

KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Garut, Jawa Barat masih terus mengalami peningkatan signifikan. Hingga akhir Maret 2024 saat ini, kasus DBD di Garut telah mencapai 660 pasien. Seluruhnya dirawat di 67 puskesmas dan 7 rumah sakit.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Dinkes) Garut, Asep Surachman mengatakan, kasus DBD masih terus terjadi di masyarakat seiring hujan dan adanya potensi banyak sarang nyamuk.

"Kasus DBD yang terjadi di wilayahnya saat ini membuat belasan orang menjalani perawatan di RSUD Dr Slamet, Puskesmas, rumah sakit swasta dan lainnya. Peningkatan kasus DBD di Garut terus meningkat, seiring musim hujan dan warga juga selalu waspada meningkatkan kebersihan untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN)," katanya, Jumat (29/3).

Baca juga : Warga Diingatkan Berantas Sarang Nyamuk Agar Kasus DBD tidak Naik pada April

Asep mengatakan, kasus DBD di Garut paling banyak terjadi pada anak-anak. Setiap harinya ada lima sampai delapan pasien anak yang masuk perawatan akibat DBD.

"Meningkatnya kasus DBD yang telah terjadi di Garut, perlu adanya penelitian dilakukan oleh satuan kerja penelitian, pengembangan dan pengkajian dari Badan Litbang Kementerian Kesehatan Jakarta maupun Loka Litbangkes Pangandaran. Karena, beberapa kasus DBD di Garut perlu konfirmasi apakah masuk varian dengue 1, D2, D3 dan D4, tapi yang jelas warga harus meningkatkan kesadaran pola hidup sehat dan bersih (PHSB)," ujarnya.

"Kami mengimbau agar masyarakat selalu rutin membersihkan rumah, menguras bak air, menutup dan mengubur (3M) barang bekas tak layak pakai termasuknya pemberantasan sarang nyamuk, menjaga pola hidup sehat dan bersih (PHBS). Karena, Dinas Kesehatan akan berupaya melakukan penyemprotan (fogging) termasuk mengalakan kebersihan lingkungan supaya tidak ada jentik nyamuk," pungkasnya.

(Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya