Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HARGA beras di pasaran Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) masih sekitar Rp83.500 per kilogram atau belum mengalami penurunan. Karenanya, Perum Bulog masih menyalurkan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dengan harga Rp53.000 per 5 kilogram.
Kendati demikian, Kepala Perum Bulog Wilayah Sulselbar, Ahmad Kholisun memastikan, ketersediaan beras selama Ramadan 2024 cukup untuk konsumsi masyarakat.
"Stok beras saat ini sebanyak 59.000 ton. Ketersediaan beras tersebut memadai dan cukup sampai bulan Juli 2024. Hal itu karena kebutuhan untuk penyaluran bahan pangan yang hanya 8.500 ton ditambah untuk kebutuhan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 7.000 ton," jelas Kholison.
Baca juga : Pemerintah Diminta Atasi Kelangkaan Beras Subsidi
Dia berharap, dengan SPHP, harga beras bisa kembali normal. "Kita melakukan SPHP secara rutin setiap hari di titik-titik pasar. Kemudian rumah pangan kita dan titik-titik nanti apabila memang wilayah yang memerlukan untuk kita melakukan SPHP di wilayah tersebut kita lakukan," lanjut Kholison.
Dia pun meyakinkan, jika stok beras di Sulsel dan sekitarnya, sangat cukup untuk hingga Juli 2024, terlebih April sudah mulai ada panen. "Yang jelas stok kami ada, berapa pun kebutuhan beras di wilayah Sulsel kami siap," tegasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menambahkan, jika kebutuhan pokok di Sulsel pasokannya masih aman, termasuk harga yang relatif naik. "Tapi itu masih tetap stabil, semua kebutuhan masyarakat tercukupi," pungkasnya.
(Z-9)
TINGGINYA harga beras saat ini, tak begitu saja dinikmati oleh para petani di Purwakarta Jawa Barat, yang terbebani dengan harga pupuk dan obat pertanian yang mahal.
DALAM rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengungkap temuan 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran mutu, memantik perhatian publik.
MARAKNYA beras oplosan berpotensi menyebabkan harga beras menjadi naik.
DISTRIBUSI beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh pemerintah mulai dilakukan sejak Juni 2025.
Melambungnya harga beras tersebut, telah mengusik pendapatan atau terganggu keuntungan yang mereka peroleh dari hasil penjualan.
Perum Bulog diminta mempercepat operasi pasar, khususnya untuk menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) setelah maraknya beras oplosan
Bulog melakukan operasi pasar karena terdapat beberapa daerah yang mengalami kenaikan harga pangan.
pemerintah perlu juga menganalisa penyebab terjadinya pelanggaran pengoplosan beras.
Peringatan ini didasari oleh investigasi Satgas Pangan terhadap dugaan pelanggaran sejumlah produsen besar yang diduga mengedarkan beras tidak sesuai standar mutu dan takaran.
Pemerintah Bakal Gelontorkan Bantuan Pangan ke 18,27 Juta KPM dan SPHP hingga Desember
Beras SPHP disalurkan ke pedagang seharga Rp56.000 per 5 kilogram. Penyaluran beras medium harga murah ini untuk mengendalikan harga beras lokal di pasar yang melambung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved