Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
HARGA beras di pasaran Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) masih sekitar Rp83.500 per kilogram atau belum mengalami penurunan. Karenanya, Perum Bulog masih menyalurkan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dengan harga Rp53.000 per 5 kilogram.
Kendati demikian, Kepala Perum Bulog Wilayah Sulselbar, Ahmad Kholisun memastikan, ketersediaan beras selama Ramadan 2024 cukup untuk konsumsi masyarakat.
"Stok beras saat ini sebanyak 59.000 ton. Ketersediaan beras tersebut memadai dan cukup sampai bulan Juli 2024. Hal itu karena kebutuhan untuk penyaluran bahan pangan yang hanya 8.500 ton ditambah untuk kebutuhan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 7.000 ton," jelas Kholison.
Baca juga : Pemerintah Diminta Atasi Kelangkaan Beras Subsidi
Dia berharap, dengan SPHP, harga beras bisa kembali normal. "Kita melakukan SPHP secara rutin setiap hari di titik-titik pasar. Kemudian rumah pangan kita dan titik-titik nanti apabila memang wilayah yang memerlukan untuk kita melakukan SPHP di wilayah tersebut kita lakukan," lanjut Kholison.
Dia pun meyakinkan, jika stok beras di Sulsel dan sekitarnya, sangat cukup untuk hingga Juli 2024, terlebih April sudah mulai ada panen. "Yang jelas stok kami ada, berapa pun kebutuhan beras di wilayah Sulsel kami siap," tegasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menambahkan, jika kebutuhan pokok di Sulsel pasokannya masih aman, termasuk harga yang relatif naik. "Tapi itu masih tetap stabil, semua kebutuhan masyarakat tercukupi," pungkasnya.
(Z-9)
Melemahnya daya beli masyarakat menyebabkan penjual berasĀ menurun hingga 50%.
Nantinya, beras konsumsi harian akan disederhanakan hanya menjadi satu jenis, yaitu beras reguler.
Hasil pengamatan Ombudsman menunjukkan bahwa isu pengoplosan beras yang selama ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat sebenarnya tidak sepenuhnya tepat.
Setelah ada keputusan, pemerintah akan memberikan waktu transisi untuk penyesuaian sehingga tidak serta merta langsung diterapkan.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Penyaluran dilakukan melalui beragam saluran. Di antaranya melalui toko retail, toko-toko beras di pasar, dan Koperasi Desa Merah Putih.
Masih ada sejumlah tantangan dalam menjalankan Koperasi Merah Putih.
Sedangkan beras SPHP ada subdisi dari pemerintah. Artinya, masyarakat harus menebus pembelian beras tapi dengan harga terjangkau.
Perum Bulog diminta mempercepat operasi pasar, khususnya untuk menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) setelah maraknya beras oplosan
Bulog melakukan operasi pasar karena terdapat beberapa daerah yang mengalami kenaikan harga pangan.
pemerintah perlu juga menganalisa penyebab terjadinya pelanggaran pengoplosan beras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved