Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PASOKAN yang berkurang akibat banjir di Demak, Grobogan dan Kudus, menyebabkan harga beras di Jawa Tengah melonjak lagi. Bahkan untuk beras premium, harganya mencapai Rp17.500-Rp18.000 per kilogram, sedangkan kelas medium paling murah Rp16.000 per kilogram.
Pada Kamis (15/2), warga di berbagai daerah di Jawa Tengah dibuat kelimpungan akibat kenaikan harga beras yang semakin tidak terkendali. Penyebab melonjaknya harga beras di pasaran tersebut diduga karena berkurangnya pasokan sementara kebutuhan meningkat jelang Ramadan.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Grobogan, Demak, dan Kudus, dampak banjir yang melanda di tiga daerah itu adalah sebanyak 7.795 hektare sawah terendam dan diperkirakan sebagian besar mengalami gagal panen (puso).
Baca juga : Belum Ada Panen, Harga Beras di Pantura Terus Bergerak Naik
"Di daerah ini saja ada 4.744 hektare sawah terendam," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan Sunanto.
Dampak banjir yang terjadi sejak sepekan lalu, juga mengakibatkan ruas Jalan Pantura Demak-Kudus, Jalan Penghubung Demak-Grobogan, Kudus-Grobogan juga terendam hingga lalu lintas lumpuh, sehingga menghambat distribusi kebutuhan pokok antardaerah hingga hampir sepekan lamanya.
"Sudah lebih empat hari kami terjebak banjir tidak dapat melintas di Pantura Demak-Kudus. Kami khawatir beras yang diangkut dari Pati dengan tujuan Semarang membusuk," kata Wahyono, 40, sopir truk di Kudus.
Baca juga : Banjir Demak Masih Tinggi, Puluhan Ribu Warga Bertahan di Pengungsian
Sementara itu, di berbagai pasar tradisional di Pantura, seperti di Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, maupun Salatiga, harga beras kembali melonjak. Harga beras kelas premium Rp17.500-Rp18.000 per kilogram, beras kelas medium paling rendah Rp16.000 per kilogram dan beras kelas bawah Rp15.000 per kilogram.
Menurut Etik Marlina, 45, pedagang beras di Pasar Grosir Dargo, Kota Semarang meskipun masih tersedia, beras, baik kelas bawah, medium, maupun premium harganya kembali naik berkisar Rp500-Rp800 per kilogram, karena pasokan terus berkurang.
"Saya biasanya mendapat pasokan hingga satu truk (8 ton) per hari, tapi akibat banjir sudah tiga hari kosong," ungkapnya.
Baca juga : Banjir Demak Renggut Hak Suara Sopir Truk dalam Pemilu
Selain pasokan berkurang, timpal Sudarmaji, 40, pedagang sembako di Salatiga, harga juga terus naik karena biaya transportasi juga meningkat akibat banjir hingga kendaraan angkutan barang harus memutar cukup jauh, sedangkan operasi pasar oleh Bulog atau Pemda seperti dilakukan beberapa waktu lalu saat harga tinggi hingga saat ini belum ada.
"Saya biasanya memasok hingga Wonosobo, Magelang dan Temanggung, tapi kini berhenti karena sulitnya mrnsapat beras petani, selain belum masa musim panen, juga banyak daerah pertanian dilanda banjir, mungkin harga beras sulit untuk turun hingga beberapa bulan ke depan," ujar Salamah, 60, pemasok beras di Bringin, Kabupaten Semarang. (Z-1)
Baca juga : Banjir Demak, Petugas TPS Pemilu 2024 Jadi Relawan
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Banjir rob yang melanda wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, mulai surut berkat upaya intensif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Hingga Selasa (10/6) malam banjir rob merendam di Jalur Pantura Semarang-Demak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Puluhan ribu ikan naik ke permukaan setelah terjadi hujan deras dan aliran air mulai surut, hasil uji air sungai di titik pertama depan sebuah pabrik menunjukkan pH : 7,6
Warga rela menginap di Madjid Agung Demak yang dibangun oleh para wali tersebut, mereka tampak bergembira ketika mendapatkan bagian dari tumpeng dan gunungan.
Banjir di Kabupaten Demak semakin meninggi dan meluas, setelah tanggul Sungai Tuntang jebol bertambah dari sebelumnya dua titik menjadi empat titik.
Ratusan warga Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan sejak semalam mulai dievakuasi dan mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) Desa Tanggirejo, Grobogan.
Hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir melanda sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah,
Pameran dan Bursa Tosan Aji (keris) bertajuk Nggugah Pusaka Bumi Pepali digelar dalam rangka Hari Jadi ke-299 Kabupaten Grobogan.
Menjelang waktu sahur, warga Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan dan sejumlah desa sekitarnya dikagetkan dengan datangnya banjir yang cukup cepat.
Banjir di Kabupaten Grobogan terus meluas, hingga kini tercatat telah merendam 21 desa tersebar di enam kecamatan dengan ketinggian 30-100 centimeter.
Bencana banjir kembali merendam sejumlah desa di Kecamatan Gubug dan Kedungjati, Kabupaten Grobogan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved