Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEMACETAN di jalan alternatif Welahan Demak di Desa Bangkung, Kecamatan Mijen, Demak, Jawa Tengah, membuat para sopir truk kehilangan hak suara di pemilu pada 14 Februari 2024. Kemacetan itu diakibatkan oleh banjir dari jebolnya tanggul sungai Wulan.
Kemacetan panjang di jalur alternatif Welahan Demak akibat banjir kiriman dari jebolnya tanggul sungai Wulan. Kedalaman banjir antara 50 sampai 100 cm membuat para sopir harus memperlambat laju kendaraan. Bahkan kendaraan roda dua tidak bisa melintasi banjir.
Tidak sedikit dari pengendara sepeda motor yang harus mendorong kendaraannya karena memaksa lewat jalan banjir sehingga mogok. Kemacetan tersebut menyebabkan beberapa kendaraan pribadi ataupun truk tak bisa melintas, sehingga terjadi penumpukan kendaraan mencapai sekira sepuluhan kilometer.
Baca juga : Banjir Demak, Petugas TPS Pemilu 2024 Jadi Relawan
Kemacetan yang panjang itu menyebabkan para sopir truk harus rela kehilangan hak pilihnya. Hal itu menjadi keluhan utama para sopir yang terjebak macet.
Misdi--salah satu sopir truk yang terjebak macet--mengatakan dirinya sudah sejak Sabtu sore terjebak macet di jalur pantura Demak karena Kudus kebanjiran dan dialihkan ke jalur alternatif. Nyatanya, di jalur alternatif juga terdampak banjir.
Misdi yang berangkat dari Sidoarjo, Jawa Timur, pada Sabtu (10/2/2024) dan akan kembali ke Bekasi pada Senin (12/2/2024) untuk menurunkan muatan sekaligus berencana pulang ke rumahnya untuk melakukan pencoblosan. Namun pada Rabu (14/2/2024) pagi masih terjebak di Demak.
Baca juga : Lima Hari Terendam Banjir, 3.000 Warga Ketanjung Demak Terisolasi
Menurutnya, sebagai warga Indonesia kurang afdol kalau tidak nyoblos. Apalagi ini pemilihan presiden.
Kekecewaan tak bisa menggunakan hak pilih juga dirasakan Diono, sopir truk pengangkut besi dari Surabaya ke Semarang. Seharusnya dijadwalkan hari ini ia bisa menggunakan hak pilihnya.
Diono mengatakan bahwa dirinya diberitahukan bahwa tempat pemungutan suara (TPS) di daerah rumahnya tutup pukul 13.00 WIB. Namun ia Rabu pagi masih terjebak macet di jalan alternatif Welahan Demak.
Baca juga : Hampir Dua Pekan Karangrejo Demak Kebanjiran, Warga belum Dapat Bantuan
Dampak dari kemacetan ini membuat para sopir harus keluar biaya operasional lebih banyak ketimbang biasanya. Lonjakan biaya untuk membeli solar dan makan atau konsumsi.
Hingga hari ke-7 kondisi banjir sudah mulai berangsur surut tetapi jalur pantura Demak masih belum bisa dilewati. Maklum, kedalaman banjir di permukiman warga masih berkisar 1,5 meter. (Z-2)
Baca juga : Jalur Pantura Demak Semarang Rusak, Banyak Sepeda Motor Terjatuh
Kenaikan suara NasDem bersamaan dengan penggunaan sistem proporsional terbuka yang menguntungkan partai tersebut.
NasDem perlu memperluas basis dukungan di Jawa, menyasar pemilih kelas menengah bawah, dan menjangkau generasi muda.
PUTUSAN MK No.135/PUU-XXII/2024 memunculkan nomenklatur baru dalam pemilu.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusulkan agar pemilihan gubernur dipilih oleh pemerintah pusat atau presiden, sementara kepala daerah bupati atau walikota dipilih melalui DPRD.
Titi menekankan DPR harus segera membahas RUU Pemilu sebab putusan MK tidak bisa menjadi obat bagi semua persoalan pemilu saat ini.
Taiwan menggelar pemilu recall untuk menentukan kendali parlemen.
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved