Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMERINTAH Provinsi Riau menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi yakni bencana banjir, tanah longsor, dan puting beliung sejak 22 Desember 2023 hingga 31 Januari 2024.
Penetapan status berdasarkan surat keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts. 7743/XII/2023 tentang Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi Provinsi Riau tahun 2023.
"Penetapan status tersebut dengan pertimbangan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru sudah menetapkan status siaga darurat banjir, tanah longsor dan angin puting beliung," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal seperti dilansir dari Antara, Rabu (27/12).
Baca juga: BNPB Minta Daerah Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Basah di Masa Nataru
Menurut Edy, seperti Rohul mungkin akan meningkat status dari siaga menjadi tanggap darurat. Kemudian Kampar juga mau menaikkan status dari siaga ke tanggap darurat.
Dengan demikian, kata Edy, menyebutkan berdasarkan pertimbangan tersebut maka sudah cukup untuk tingkat provinsi menetapkan status siaga darurat hidrometeorologi.
"Penetapan status siaga hidrometeorologi juga mempertimbangkan Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melihat kondisi cuaca akhir-akhir ini curah hujan cukup tinggi di Riau," katanya.
Selain itu, Riau juga mempertimbangkan curah hujan di provinsi tetangga yakni Sumatera Barat yang cukup tinggi. Karena ini akan sangat berdampak terhadap pembukaan pintu waduk PLTA Koto Panjang Kampar, seperti Selasa (26/12) pukul 14.00 WIB, yang sudah melakukan penambahan pembukaan pintu waduk 50x60 Cm.
Untuk mendukung upaya tanggap darurat, kata Edy, pihaknya juga sudah mendirikan posko siaga darurat bencana di kantor BPBD Riau.
Baca juga: Komunikasi Mitigasi Bencana Hidrometeorologi
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memprediksi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi mengguyur di sejumlah wilayah setempat.
"Pada malam hari potensi hujan terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Riau dan pada dini hari sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Kuantan Singingi, Siak, Pelalawan, Bengkalis, Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir, Kota Pekanbaru dan Kota Dumai berpotensi hujan," kata Forecaster on Duty BMKG stasiun Pekanbaru, Anggun.
Selain itu, kata Anggun, BMKG mengeluarkan peringatan dini untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
"Prakiraan tinggi gelombang di perairan Provinsi Riau berkisar antara 0.01-0.50 meter," kata Anggun. (Z-6)
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan
GEMPA bumi bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, pada Rabu (23/7) pukul 21.06 WITA, mengakibatkan tiga rumah warga mengalami kerusakan.
BMKG mencatat sebanyak 11 gempa susulan terjadi setelah gempa utama bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7) malam.
Poso, Provinsi Sulawesi Tengah diguncang gempa bumi, Kamis (24/7). Gempa bumi itu merupakan gempa dangkal dan tidak berpotensi tsunami
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 24 Juli 2025. Cuaca diperkirakan akan cukup bersahabat.
Bibit Siklon Tropis 99W terpantau di perairan barat Filipina yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi yang memanjang di Laut Cina Selatan.
Ravidho Ramadhan menempuh program Doktoral di Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM itu menjadi doktor termuda
BRIN melalui Pusat Riset Geoinformatika bersama PT. Urban Spasial Indonesia mengembangkan pemanfaatan teknologi Light Decection and Ranging (LiDAR) untuk pemetaan kebencanaan.
Bencana hidrometeorologi merupakan peristiwa yang disebabkan oleh proses atmosfer, hidrologi, atau oseanografi, seperti banjir, angin topan, badai, gelombang badai, dan hujan deras.
Masyarakat yang mudik di periode ini diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperoleh informasi terkait peta bencana.
BNPB menyampaikan peringatan dini agar masyarakat mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor dan gelombang tinggi di kawasan Jawa
Sejumlah bencana hidrometeorologi terjadi di Jawa Tengah karena cuaca ekstrem.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved