Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ledakan di Pabrik Smelter di Morowali, Ini Profil PT ITSS

M Taufan SP Bustan
25/12/2023 17:45
Ledakan di Pabrik Smelter di Morowali, Ini Profil PT ITSS
Sejumlah petugas dan pekerja PT ITSS berada di sekitar lokasi tungku yang terbakar di kawasan industri nikel PT IMIP Morowali, Sulteng(MI/M taufan SP Bustan)

KECELAKAAN kerja terjadi di pabrik pengolahan (smelter) nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan industri nikel Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (24/12). 14 pekerja tewas dalam peristiwa tersebut.

Insiden itu berawal dari perbaikan tungku pengelolaan nikel yang dilakukan sejumlah pekerja yang terdiri dari Tenaga Kerja Asing (TKA) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Saat dilakukan perbaikan itu, tungku terbakar dan meledak sekitar pukul 05.30 WITA sehingga mengakibatkan 59 karyawan yang bekerja di lokasi menjadi korban.

Baca juga : Investigasi Pascakebakaran Tungku Smelter masih Berlangsung

Kepala Divisi Media Realtions PT IMI  Dedy Kurniawan mengatakan, ITSS merupakan salah satu tenant yang beroperasi di kawasan IMIP.

Menurutnya, kecelakaan kerja terjadi sekitar pukul 05.30 WITA. Musibah bermula saat pekerja melakukan perbaikan tungku pengelolaan nikel dan memasang plat pada bagian tungku tersebut.

“Penyebab kebakaran diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan yang mudah menimbulkan api. Sehingga saat proses perbaikan tersebut, terjadi kebakaran dan ledakan,” terang Dedy.

Baca juga : Smelter Morowali Meledak Lagi, DPR: Pemerintah Lamban Mengaudit

Kebakaran tungku berhasil dipadamkan pukul 09.10 WITA. Dedy menjelaskan, manajemen IMIP telah membentuk tim penanganan dampak kecelakaan kerja di lokasi pabrik PT ITSS.

Dan situasi di lokasi kejadian sudah terkendali. Dengan total korban yang tercatat 59 pekerja.

Untuk jumlah korban meninggal dunia yang terkonfirmasi saat ini sebanyak 14 orang, terdiri dari sembilan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan 5 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok.

Baca juga : Korban Jiwa Ledakan Smelter di Morowali Menjadi 20 Orang

Sementara itu, sebanyak 46 korban lainnya terluka. Umumnya luka disebabkan karena terkena uap panas.

“Untuk semua korban luka sudah menjalani perawatan di rumah sakit,” tandas Dedy.

PT ITSS adalah perusahan nikel asal Tiongkok yang beroperasi di kawasan PT IMIP di Kabupaten Morowali.

Baca juga : Negara Harus Hadir Kuatkan Implementasi K3 di Perusahaan Berisiko Pekerja

Perusahaan pengolahan bijih nikel itu mayoritas sahamnya dipegang oleh Tsingshan Holding Group Company Limited.

Perusahaan tersebut didirikan pada 1988 di Wenzhou oleh pengusaha asal Tiongkok bernama Xiang Guangda.

Tsingshan mulai berinvestasi ke industri nikel Indonesia pada tahun 2009. Selain itu, perusahaan ini juga melebarkan sayapnya di berbagai negara, seperti India dan Zimbabwe.

Pusat operasi PT ITSS berada di Kabupaten Morowali dengan target kapasitas 600.000 ton per tahun dan stainless steel sebanyak 1 juta ton per tahun.

PT ITSS memiliki lebih dari 20 smelter pengolahan nikel di Morowali dengan jumlah karyawan TKA dan TKI belasan ribu orang. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya