Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KABUPATEN Cianjur, Jawa Barat, merupakan salah satu daerah rawan bencana geologi. Selain gempa, potensi bencana geologi lainnya yang rawan terjadi yaitu tanah longsor ataupun gerakan tanah.
Plt Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menyebut potensi bencana geologi di Kabupaten Cianjur relatif cukup besar. Kondisi itu tak terlepas historis beberapa kali bencana berskala besar terjadi di wilayah tersebut.
"Cianjur itu multihazard. Potensinya besar di sini (Cianjur). Tidak hanya gempa bumi, juga sering terjadi longsor atau kita sebut gerakan tanah," kata Wafid kepada wartawan di sela kegiatan focus group discussion (FGD) bertema peningkatan kapasitas kebencanaan geologi di salah satu hotel di Jalan KH Abdullah bin Nuh, Cianjur, Sabtu (18/11).
Wafid menyebut potensi gerakan tanah di Kabupaten Cianjur ada yang bersifat cepat sebagai dampak gempa bumi. Ada juga yang bersifat melambat atau rayapan (creep). "Itu juga akan merusak bangunan-bangunan yang ada," tuturnya.
Setahun lalu atau pada 21 November 2022, Kabupaten Cianjur diguncang gempa bumi bermagnitudo 5,6. Dampak yang ditimbulkan akibat gempa bumi itu sangat dahsyat.
Gempa bumi mengakibatkan ratusan jiwa meninggal dunia. Selain itu, puluhan ribu bangunan rumah penduduk, bangunan perkantoran, bangunan sekolah, dan lainnya rusak. Setahun pascagempa bumi, penanganannya masih terus berlangsung hingga saat ini.
"Kegiatan ini (FGD) merupakan rangkaian peringatan kita terhadap gempa Cianjur dan multihazard yang terjadi di sini (Cianjur). Sekaligus kita soft launching portal Mitigasi Bencana Geologi (MBG)," ujarnya.
Baca juga:
> Bandung Gempa, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
> Wilayah Timur Indonesia Lebih Rawan Gempa
Wafid menuturkan pada momen itu sekaligus juga ingin menyosialisasikan secara substantif serta diskusi dengan para pemangku kebijakan berkaitan dengan kebencanaan geologi. Sejauh ini, katanya, terus dilakukan evaluasi dan identifikasi sesar-sesar yang ada di Cianjur pascagempa bumi beberapa waktu lalu.
"Kita evaluasi apakah ada hubungan dengan sesar-sesar lama kemudian teraktifkan kembali dan sebagainya. Itu semuanya terus menerus secara dinamis kita lakukan evaluasi," jelasnya.
Wafid berharap masyarakat memahami betul berbagai potensi bencana. Dengan pemahaman itu maka berbagai upaya antisipasi bisa disiapkan sedini mungkin.
"Dengan diskusi atau FGD ini maka bisa membangkitkan kembali rasa untuk mengetahui potensi-potensi kebencanaan," pungkasnya.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan, menambahkan adanya portal Mitigasi Bencana Geologi (MBG) diharapkan berbagai informasi bisa tersampaikan kepada masyarakat. Terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana.
"Tentunya ini memerlukan sosialisasi yang masif. Itu akan jadi program kita ke depan, misalnya sosialisasi bagaimana membaca peta-peta daerah rawan dan menerapkannya kepada masyarakat yang tinggal di daerah berbahaya berikut rekomendasi tindakan-tindakan preventifnya seperti apa," kata Hendra.
Portal MBG merupakan hasil dari pemetaan atau mitigasi. Data dan informasinya selalu terbarukan sehingga semuanya terintegrasi.
"Karena itu kita diskusikan bersama dengan para stakeholder dengan menghadirkan para ahli. Masyarakat juga minimalnya bisa melakukan hal-hal praktis pada pencegahan pertama," pungkasnya. (Z-6)
Gempa bumi berkekuatan 7,3 skala Richter mengguncang lepas pantai negara bagian Alaska, Amerika Serikat.
Gempa bermagnitudo 5,4 mengguncang gugusan Kepulauan Tokara di Prefektur Kagoshima, Jepang barat daya, pada Sabtu (5/7).RR
Badan Meteorologi Jepang (JMA) membantah keterkaitan antara rangkaian gempa bumi dan ramalan bencana yang muncul di sebuah cerita manga karya Ryo Tatsuki dengan judul The Future I Saw.
Pemerintah Jepang mulai melakukan evakuasi terhadap warganya yang tinggal di pulau-pulau barat daya akibat gempa yang terus terjadi di wilayah tersebut.
Dilaporkan terpantau embusan asap putih tipis hingga sedang dengan ketinggian berkisar antara 20 hingga 200 meter dari dasar Kawah Ratu
Gempa tektonik dengan magnitudo 6,1 di wilayah lepas Pantai Timur Sarangani, Provinsi Davao Occidental, Filipina Selatan
Pengecekan ke lapangan melibatkan pihak kepolisian.
Pemerintah tengah mengusung konsep transformasi pendidikan yang mendorong proses pengembangan, pembaruan, dan penyesuaian paradigma baru sesuai tuntutan zaman.
Sejak pagi terjadi antrean panjang para pelamar di sepanjang bahu ruas jalan protokol tersebut. Panjang antrean mencapai 200 meter lebih.
Selain antisipasi sewaktu-waktu terjadi gangguan pasokan, juga mengantisipasi potensi kekeringan bersamaan kemungkinan terjadi kemarau.
Keterangan yang bersangkutan sangat penting karena pengadaan PJU tersebut terjadi di masa Dadan Ginanjar masih menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan.
Ciri-cirinya, warna padi berubah menguning dan mulai mengering sebelum waktunya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved