Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
KABUPATEN Cianjur, Jawa Barat, merupakan salah satu daerah rawan bencana geologi. Selain gempa, potensi bencana geologi lainnya yang rawan terjadi yaitu tanah longsor ataupun gerakan tanah.
Plt Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menyebut potensi bencana geologi di Kabupaten Cianjur relatif cukup besar. Kondisi itu tak terlepas historis beberapa kali bencana berskala besar terjadi di wilayah tersebut.
"Cianjur itu multihazard. Potensinya besar di sini (Cianjur). Tidak hanya gempa bumi, juga sering terjadi longsor atau kita sebut gerakan tanah," kata Wafid kepada wartawan di sela kegiatan focus group discussion (FGD) bertema peningkatan kapasitas kebencanaan geologi di salah satu hotel di Jalan KH Abdullah bin Nuh, Cianjur, Sabtu (18/11).
Wafid menyebut potensi gerakan tanah di Kabupaten Cianjur ada yang bersifat cepat sebagai dampak gempa bumi. Ada juga yang bersifat melambat atau rayapan (creep). "Itu juga akan merusak bangunan-bangunan yang ada," tuturnya.
Setahun lalu atau pada 21 November 2022, Kabupaten Cianjur diguncang gempa bumi bermagnitudo 5,6. Dampak yang ditimbulkan akibat gempa bumi itu sangat dahsyat.
Gempa bumi mengakibatkan ratusan jiwa meninggal dunia. Selain itu, puluhan ribu bangunan rumah penduduk, bangunan perkantoran, bangunan sekolah, dan lainnya rusak. Setahun pascagempa bumi, penanganannya masih terus berlangsung hingga saat ini.
"Kegiatan ini (FGD) merupakan rangkaian peringatan kita terhadap gempa Cianjur dan multihazard yang terjadi di sini (Cianjur). Sekaligus kita soft launching portal Mitigasi Bencana Geologi (MBG)," ujarnya.
Baca juga:
> Bandung Gempa, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
> Wilayah Timur Indonesia Lebih Rawan Gempa
Wafid menuturkan pada momen itu sekaligus juga ingin menyosialisasikan secara substantif serta diskusi dengan para pemangku kebijakan berkaitan dengan kebencanaan geologi. Sejauh ini, katanya, terus dilakukan evaluasi dan identifikasi sesar-sesar yang ada di Cianjur pascagempa bumi beberapa waktu lalu.
"Kita evaluasi apakah ada hubungan dengan sesar-sesar lama kemudian teraktifkan kembali dan sebagainya. Itu semuanya terus menerus secara dinamis kita lakukan evaluasi," jelasnya.
Wafid berharap masyarakat memahami betul berbagai potensi bencana. Dengan pemahaman itu maka berbagai upaya antisipasi bisa disiapkan sedini mungkin.
"Dengan diskusi atau FGD ini maka bisa membangkitkan kembali rasa untuk mengetahui potensi-potensi kebencanaan," pungkasnya.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan, menambahkan adanya portal Mitigasi Bencana Geologi (MBG) diharapkan berbagai informasi bisa tersampaikan kepada masyarakat. Terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana.
"Tentunya ini memerlukan sosialisasi yang masif. Itu akan jadi program kita ke depan, misalnya sosialisasi bagaimana membaca peta-peta daerah rawan dan menerapkannya kepada masyarakat yang tinggal di daerah berbahaya berikut rekomendasi tindakan-tindakan preventifnya seperti apa," kata Hendra.
Portal MBG merupakan hasil dari pemetaan atau mitigasi. Data dan informasinya selalu terbarukan sehingga semuanya terintegrasi.
"Karena itu kita diskusikan bersama dengan para stakeholder dengan menghadirkan para ahli. Masyarakat juga minimalnya bisa melakukan hal-hal praktis pada pencegahan pertama," pungkasnya. (Z-6)
Gempa Garut tersebut terjadi sekitar pukul 15:24 WIB yang berlokasi di 140 kilometer barat daya dari Kabupaten Garut, atau tepatnya ada di kedalaman 13 kilometer laut.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 5.0 mengguncang Kabupaten Pangandaran, terjadi Senin (9/6) sekitar pukul 23.55 WIB.
Gempa bumi itu juga dirasakan di sejumlah wilayah Jawa Barat, khususnya di sekitar Kabupaten Pangandaran.
Kolombia diguncang gempa berkekuatan 6,3 magnitudo yang menyebabkan sejumlah bangunan rusak dan kepanikan masyarakat.
SEORANG warga negara Turki meninggal karena serangan panik setelah gempa mengguncang Turki selatan. Sebanyak 69 lain terluka.
PROVINSI Jawa Barat (Jabar) mengalami gempa bumi sebanyak 118 kali sepanjang bulan Mei 2025. Gempa terkuat terjadi di Cianjur.
Tim gabungan dari berbagai elemen mulai menertibkan lapak pedagang dan lahan parkir di bahu jalan, Kamis (19/6).
Patroli ini selain menyosialisasikan soal surat edaran penerapan jam malam, juga mendata kalangan pelajar yang masih berkeliaran di atas pukul 21.00 WIB
Jumlah pendaftar secara online pada hari pertama mencapai hampir 6.000 orang. Mereka mendaftar hampir bersamaan di berbagai sekolah berstatus negeri.
Secara keseluruhan, kondisi jemaah haji asal Kabupaten Cianjur lainnya dalam kondisi sehat.
Pemungutan retribusi dilakukan perangkat daerah penghasil maupun Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) di lingkup Pemkab Cianjur. Baru sebagian kecil yang sudah menerapkan digitalisasi
Agam menuturkan, sejauh ini proses pendaftaran SPMB secara online tak mengalami hambatan serius. Kalaupun ada kendala, semua sudah bisa diatasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved