Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Jurnalis Televisi di NTT Bantu Atasi Krisis Air di Perdesaan Belu

Palce Amalo
29/9/2023 10:00
Jurnalis Televisi di NTT Bantu Atasi Krisis Air di Perdesaan Belu
Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Pengurus Daerah NTT mengirim 20.000 liter air ke Desa Umaklaran yang alami krisis air bersih.(DOK IJTI)

IKATAN Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengurus daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengirim 20.000 liter air bersih ke Desa Umaklaran, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu yang sedang mengalami krisis air bersih akibat kekeringan.

Krisis air bersih terjadi di beberapa kampung di desa tersebut sejak tiga bulan terakhir.

Ketua IJTI Pengda NTT Stefanus Dile Payong mengatakan kegiatan berbagi air bersih ini merupakan bentuk kepedulian jurnalis televisi yang bertugas di NTT  kepada warga yang sulit mendapatkan air bersih di musim kemarau saat ini.

Baca juga: Bulog NTT Jual Beras Rp11.500 Per Kilogram untuk Kendalikan Harga

"Untuk kegiatan penyaluran air bersih ini kita fokuskan di Desa Umaklaran karena desa ini tidak memiliki sumber mata air, dan ketika musim kemarau seperti ini masyarakat sangat kesulitan," kata Stefanus Dile Payong, Jumat (29/9).

Dia mengatakan, pengiriman air bersih ke Umaklaran sudah berlangsung Kamis (28/9). "Semoga 20.000 liter ini bisa mengurangi derita warga yang sangat berharap adanya air bersih untuk kedidupan mereka," lanjut Stefanus.

Evan saapan akrabnya juga mengatakan kegiatan ini juga didukung dari para mitra kerja seperti babinsa dan Pemerintah Kabupaten Belu.

Baca juga: 21 Kecamatan di DIY Terdampak Kekeringan

Dia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Belu yang telah mengizinkan keluarga besar IJTI Pengda NTT yang sudah melaksanakan  kegiatan berbagi kasih ini, kegiatan ini juga dalam merayakan hari ulang tahun IJTI ke 25 tahun.

"Inisiatif kita ternyata mendapat dukungan dari para donatur yang juga ikut menyumbang air kepada warga dan saya berharap agar setiap tahun saat musim kemarau kegiatan ini bisa kami jalani lagi bersama," tuturnya.

Orland, salah seorang warga Kampung Leolaran mengatakan adanya bantuan  air bersih ini sangat membantu warga untuk keperluan makan minum  karena sejak dulu kala warga di desa ini tidak ada sumber mata air. 

"Terima kasih atas air bersihnya karena kondisi saat ini warga di sini butuh air bersih, mudah-mudahan bisa seminggu dua kali," harapnya.

Warga lainnya, Juleta mengaku sangat bersyukur dengan inisiatif dari jurnalis yang menyalurkan air kepada warga yang mengalami krisis air. "Kami sangat kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau. Selama kemarau ini kami membeli air bersih seharga Rp100 ribu untuk empat keluarga," ungkap Juleta. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya