Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ayep Zaki Ingatkan Budi Daya Pertanian Butuh Pengetahuan dan Pengalaman

Media Indonesia
21/9/2023 20:15
Ayep Zaki Ingatkan Budi Daya Pertanian Butuh Pengetahuan dan Pengalaman
H Ayep Zaki(Dok pribadi)

KALAU ingin membicarakan ilmu pengetahuan untuk budi daya pertanian, harus memperhatikan aspek hulu ke hilir. Pada hulunya harus bicara dua faktor utama, yaitu pupuk dan bibit. 

"Tentu saja ilmu pengetahuan ini menjadi peran yang sangat penting untuk budi daya pertanian karena jika tidak menggunakan ilmu pengetahuan yang dinamis itu dengan sebenar-benarnya, hasil panen akan stagnan dan bahkan cenderung menurun," ujar anggota Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa DPP Partai NasDem, H Ayep Zaki, Kamis (21/9).

Itu sebabnya Ayep bertekad terus konsisten dalam upaya membangun ekosistem pertanian di Sukabumi, Jawa Barat khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Dia pun meyakini budi daya pertanian membutuhkan ilmu pengetahun dan pengalaman.

"Selain pupuk dan bibit tentu ada media tanam lain seperti air, tanah, udara hingga sinar matahari. Tapi yang terpenting adalah pupuk dan bibit. Dua hal itu dulu kalau kita bicara di hulu, bagaimana kita memastikan pupuk yang kita gunakan adalah pupuk yang terbaik yang ada di Indonesia.  Itu dulu," kata dia.

Kepastian kualitas pupuk menurut Ayep, akan memastikan ketersediaan konsumsi untuk makanan tanaman seperti nutrisi makro dan mikro. Untuk memperoleh nutrisi dibutuhkan pupuk yang berkualitas dan nomor satu. 

Selain itu faktor hilir juga tidak kalah penting, yaitu bagaimana kehadiran offtaker yang berarti jaminan ada pembeli bagi seluruh produk pertanian. Petani pun tak lagi ragu untuk melakukan budi daya beragam produk karena merasa tidak lagi sia-sia.

Bacaleg DPR RI dari Partai NasDem untuk Dapil Jawa Barat IV (Sukabumi Raya) ini juga mengingatkan, bibit tentu tidak kalah pentingnya dengan pupuk. Bibit berguna menunjang produktivitas dan kualitas pertanian.

"Indonesia harus memiliki bibit terbaik dan yang sesuai dengan kapasitas bibit itu sendiri. Artinya, kapasitas pupuk dan bibit harus sesuai dengan kapasitas jenis tanaman yang dibudidayakan. Kapasitas pupuk dan bibit berbeda antara jagung, padi atau jenis tumbuhan lainnya," papar Ayep.

Untuk mengetahui hal itu, tegas Ayep, harus dengan ilmu pengetahuan, pengalaman, serta eksperimen sehingga menjadi satu ilmu pengetahuan yang baku. (RO/O-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya