Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEBAKARAN hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah daerah Provinsi Kalimantan Selatan terus terjadi, meski Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengerahkan Satgas darat dan udara untuk operasi pemadaman hingga lebih 1.000 kali. Karhutla yang bertambah luas telah mengancam ekosistem gambut di wilayah ini.
Hampir setiap hari hutan dan lahan termasuk areal lahan gambut terbakar. Kebakaran dipicu faktor alam akibat kemarau dengan udara yang kering serta maraknya aktivitas pembukaan dan pembersihan lahan dengan cara membakar.
Data Pusdalops BPBD Kalsel mencatat hingga pekan kedua September 2023, Satgas darat dan udara Kasel telah menggelar 1.136 kali operasi pemadaman kebakaran dengan luas hutan dan lahan yang ditangani mencapai 3.080 hektare lebih. Jumlah titik api yang terpantau muncul di wilayah Kalsel mencapai 16.106 titik api, sementara luas Karhutla sendiri diperkirakan lebih dari 8.000 hektare.
Baca juga: Asap Karhutla Sumsel Tutupi Akses Jalan
Adapun daerah terparah dilanda Karhutla yaitu Kota Banjarbaru, ibu kota provinsi serta Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tapin dan Hulu Sungai Selatan.
"Berdasarkan data diketahui bahwa selama 2023 telah terjadi ribuan Karhutla, sehingga dapat diprediksi bahwa ekosistem lahan gambut pada semua wilayah di Kalsel semakin berkurang baik luasan, ketebalan/kedalaman dan kandungan karbonnya," ungkap Ketua Pusat Studi Bencana Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Sidharta Adyatma, Minggu, (17/9).
Baca juga: Ogan Komering Ilir Makin Membara, Modifikasi Cuaca Diintensifkan
Kalsel merupakan salah satu provinsi yang dikelilingi kawasan hutan dan lahan gambut dengan luas mencapai 331.629 hektare berdasarkan hasil penelitian Wetlands International Indonesian Programme 2004. Gambut dangkal dengan ketebalan kurang 50 cm-1 meter seluas 156.153 ha, gambut sedang 1-2 meter 78.786 ha dan gambut dalam 2-4 m seluas 96.710 hektare yang tersebar di beberapa kawasan hidrologis gambut (KHG).
Pasca karhutla tahun 2015 dan 2019, diperkirakan lahan gambut tersisa di wilayah ini tinggal 46.796 hektare. Peneliti Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa Kalsel, Prof Muhammad Noor, menyebut lahan gambut yang tersisa tersebar tujuh kabupaten, yaitu Kabupaten Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong dan Barito Kuala.
"Sehingga selama 15 tahun (2004-2019 ) lahan gambut di Provinsi Kalsel telah berkurang seluas 284.833hektare," tutur Sidharta.
Setelah 2019, terjadi fenomena perubahan iklim la nina yaitu fenomena musim penghujan melimpah dan musim kemarau basah hingga 2022. Memasuki 2023 terjadi fenomena el nino yaitu musim kemarau kering dan berkepanjangan, sehingga karhutla kembali marak. Melihat kondisi ini dapat disimpulkan ekosistem gambut Kalsel saat ini mengalami kerusakan dan tersisa kurang dari 10 persen.
(Z-9)
PRESIDEN Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Kantor PM Jepang, Tokyo, Sabtu (16/12).
SK Menteri LHK itu untuk melaksanakan perbaikan tata kelola hutan dan lahan gambut yang telah berlangsung sebagai upaya penurunan emisi dari deforestasi, dan degradasi hutan.
Surat Keputusan Menteri LH untuk memperbaiki tata kelola hutan dan lahan gambut, yang telah berlangsung sebagai upaya penurunan emisi dari deforestasi, dan degradasi hutan.
Dengan melatih para pemuka agama untuk perawatan gambut dengan tidak membakar, ingin dicapai pendekatan berbasis desa dengan menggunakan tokoh agama yang dipercaya oleh masyarakat.
Sejak dimulainya operasi TMC pada 13 Mei lalu, hingga 24 Mei, telah dilakukan 10 sorti penerbangan dengan total bahan semai NaCl 8 ton di wilayah Provinsi Riau.
Wamen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong mengatakan pemilihan eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) sebagai lokasi pengembangan pangan telah berdasarkan kronologis historis.
Menyiapkan langkah selanjutnya Panglima TNI Hadi Tjahjanto, juga lakukan kunjungan ke lokasi kebakaran yang tengah dipadamkan oleh GALAAG, yaitu di Desa Kampung Baru, Kecamatan Rupat
Lima inisiatif yang dinegosiasikan Indonesia mencakup konsumsi dan produksi berkelanjutan, pengelolaan gambut dan hutan bakau secara berkelanjutan
Sebagaimana diketahui Inggris akan menjadi tuan rumah bagi COP26 berkolaborasi dengan Italia di Glasgow, Inggris, pada 9-19 November 2020.
Dengan luas lahan gambut hingga jutaan hektare, pemerintah wajib menerapkan manajemen terbaik untuk kelestarian lingkungan. Untuk mendukung semua solusi permasalahan gambut, upaya pemerintah juga perlu didukung riset.
Pusat riset gambut ditujukan untuk merancang berbagai kegiatan konservasi dan pengelolaan yang berkelanjutan
Pemerintah membuka jalan agar lahan gambut bisa digarap masyarakat melalui perhutanan sosial dengan prinsip menjaga fungsi ekosistem tetap dalam kondisi baik
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved