Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEORANG pria yang diduga mencuri sebuah ponsel milik seorang warga Desa Klukengnuking, Kecamatan Wotan Ulumado, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur (Flortim), Nusa Tenggara Timur ( NTT) dianiaya warga setempat hingga tewas.
Insiden itu terjadi pada Selasa (1/8). Menurut informasi warga yang dihubungi Media Indonesia melalui Facebook, korban, yang diidentifikasi sebagai Damianus Mado, 25, itu dianiaya menggunakan tangan kosong dan selang air.
“Sebagian dari mereka memukul korban pakai tangan kosong. Tapi ada juga yang pukul pakai selang air,” ungkap warga yang meminta identitasnya dirahasiakan tersebut, Kamis (3/8).
Baca juga: Ribuan Rokok Ilegal di Flotim Disita Satpol PP dan Bea Cukai
Hal tersebut dibenarkan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Adonara Barat, Iptu Januardana Rambi saat dikonfirmasi, Kamis (3/8).
“Iya benar, kejadian penganiayaan bersama-sama pada Selasa (1/8) sekitar pukul 08.00 Wita di Desa Klukengnuking. Korbannya meninggal dunia,” ujar Kapolsek.
Ia mengaku, Damianus digiring warga dan tiba di Mapolsek dalam keadaan babak belur. Lalu , Kapolsek langsung mengarahkan agar korban dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan medis.
Baca juga: KPK Tegaskan Pemda Flotim Wajib Bayar Jasa Covid-19 Rp5,6 Miliar di RSUD Larantuka
“Kondisinya sudah babak belur sehingga saya arahkan dibawa ke Puskesmas untuk dirawat. Sekitar pukul 09.00 Wita tadi dia meninggal,” tuturnya.
Ia menjelaskan, korban mulanya mengisi daya baterai di salah satu rumah warga. Mengetahui ponselnya hilang, pemilik rumah itu memanggil Linmas bersama banyak warga.
“Karena ketahuan, pemilik rumah lalu berteriak memanggil linmas dan warga. Linmas mau datang tangkap dia (Korban) tapi dia kabur tetapi mereka panggil dengan masyarakat lalu dianiaya berame-rame,” jelas Iptu Januardana.
Sementara itu Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita saat dihubungi via Watsap menjelaskan saat ini polisi sudah menahan tiga orang yang berinisial LL, FB, dan YL sebagai anggota Linmas yang diduga turut melakukan penganiayaan hingga korban meninggal dunia.
“ Untuk sementara tiga anggota Linmas diamankan dan sudah digeser ke Polres Flotim dan lanjut pemeriksaan penyidik dan penetapan Tersangka setelah dilakukan gelar perkara oleh penyidik, " ujarnya.
Dia menambahkan, hari ini, ada pemeriksaan tambahan semua masih status saksi-saksi sampai penyidik melaksanakan gelar perkara untuk menentukan tersangka. (Z-1)
Cafe Dapur Inches berlokasi di Pantai Harnus kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Yuk dukung film Women from Rote Island, film karya sineas Jeremias Nyangoen.
Ada versi untuk anak-anak dengan gerakan lebih mudah, sedangkan untuk lansia meminimalisir risiko cedera
Insan Bumi Mandiri dan ASEAN Foundation memberdayakan masyarakat di wilayah pedalaman, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk mendorong daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bentoel Group meluncurkan program Bangun Karya.
Mereka diyakini bersalah telah melakukan kekerasan hingga menyebabkan Haringga tewas.
Selain #GanyangMalaysia, muncul juga #Shameonyousaddiq lantaran dinilai tidak responsif atas kejadian yang menimpa pendukung Indonesia di Malaysia
PDRM meminta individu yang menjadi korban agar tampil membuat laporan ke polisi.
Dalam video yang beredar di sosial media, terlihat salah seorang pemain Nene Mallomo memukul wasit karena tak puas dengan keputusan sang pengadil lapangan
Ketika itu mobilnya dibuntuti oleh sebuah mobil angkutan umum (angkot) yang kemudian memepet mobilnya.
Adapun motif pengeroyokan yang dilakukan empat tersangka adalah karena sakit hati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved