Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jawa Tengah Terus Tekan Angka Stunting

Lilik Darmawan
26/7/2023 20:25
Jawa Tengah Terus Tekan Angka Stunting
Ilustrasi(Antara)

GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus berupaya menekan angka stunting atau tengkes. Satu di antaranya, dengan meninjau secara langsung pelaksanaan Posyandu di tingkat desa.

Kali ini, Ganjar datang ke Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang, Banyumas pada Rabu (26/7). Ganjar langsung menuju lokasi Posyandu Putra Lestari 2, untuk ikut menimbang berat balita bernama Ellen Mecca. Dengan ramah, Ganjar ikut menenangkan seorang balita yang berada di atas alat timbang.

Bahkan, tangan balita itu erat memegang jari telunjuk Ganjar. Melihat hal itu, Ganjar pun langsung mengangkat dan menggendong balita berusia tujuh bulan tersebut.

Baca juga : Ini Pentingnya Rutin Periksakan Balita ke Posyandu

"Ini kita tidak boleh berhenti penanganan stunting, dan memperhatikan ibu hamil. Maka ini bagus, ada senam ibu hamil, penjelasan pada ibu hamil yang baru. Mesti periksa setidaknya enam kali selama masa kehamilan. Terus asupan gizinya, suaminya mesti ngantar. Ini cara yang bagus," ujar Ganjar.

Ia mengapresiasi pelaksanaan Posyandu di Desa Kracak, karena antusiasme kader kesehatan dan ibu-ibu yang terlibat. Selain itu, angka stunting di desa tersebut nol persen.

Baca juga : Stunting Tak Terkait dengan Kemiskinan, Presiden: Ada Orang Kaya Anaknya Stunting

"Tadi saya melihat ada yang diperiksa ibu-ibu kumpul berapa, dan yang stunting nol. Maka perhatian para kader kesehatan bagus sekali, bidan desa hebat. Dan, dokter puskesmas serta kades bagus," puji Ganjar.

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi balita stunting di Jawa Tengah mencapai 20,8% pada tahun 2022. Dengan prosentase itu, Jawa Tengah menempati peringkat ke-20 tertinggi secara nasional.

 

Pentingnya edukasi

Ganjar berpedan, edukasi kepada masyarakat perlu digencarkan sejak dini. Edukasi itu bisa dilakukan, di antaranya pada perempuan yang belum menikah, ibu hamil baru, dan calon suami serta keluarga. Hal ini agar masyarakat mengerti dan paham, bagaimana mempersiapkan kehamilan yang baik, untuk mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas.

"Sehingga kita bisa mencegah (stunting) sejak dari dini. Mereka diajari, yang belum nikah diajari, yang perempuan diperiksa, ada lingkar lengan (atas) dan lainnya. Terus cowoknya merokok tidak, bagaimana kondisi kesehatannya sehingga betul-betul siap," terangnya.

Ganjar menegaskan, tinjauan langsung yang dilakukannya, untuk memastikan pelaksanaan pencegahan stunting berjalan secara maksimal.

"Dalam pertemuan seperti ini kita bisa mengedukasi banyak hal, soal perkawinan, stunting, termasuk KB. Inilah intensitas untuk menurunkan angka stunting," katanya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah dua periode juga memberikan bantuan antropometri kit, alat untuk menilai ukuran, proporsi, dan komposisi tubuh manusia.

Pada 2023 telah disiapkan anggaran Rp4 miliar untuk pengadaan antropometri kit, yang disalurkan ke sejumlah desa di Jawa Tengah. Di Kabupaten Banyumas ada 20 desa yang menerima bantuan tersebut.

Sementara Lis Pujianti, ibu kandung Ellen Mecca mengatakan, dia senang bisa bertemu langsung dengan gubernur saat posyandu. Baginya, apa yang dilakukan Ganjar merupakan bentuk kepedulian pemimpin terhadap masyarakat terutama keberlangsungan generasi penerus. (Z-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya