Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PERWAKILAN Ahli Gizi Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya, Hilga Tiara Dewi mengimbau para ibu agar rutin membawa anak-anak ke Posyandu untuk mencegah terjadinya stunting atau kekerdilan akibat kurang gizi.
"Untuk mencegah stunting yang pertama ibu-ibu harus rajin menimbang berat badan dan tinggi badan anak setiap bulan. Pilihan di masyarakat ada namanya Posyandu," ujar ahli gizi dari Universitas Brawjaya itu, dikutip Rabu (26/7).
Hilga menjelaskan ketika berat badan anak tidak mengalami kenaikan dalam satu bulan pertama, pihak Puskesmas bisa mengintervensi penyebabnya.
Baca juga: Ganjar Apresiasi Inovasi Program Penurunan Stunting di Sukoharjo
Jika kondisi tersebut dibiarkan dalam satu bulan, Hilga mengatakan, hal itu akan berisiko meningkatkan stunting.
"Makanya penting ibu-ibu untuk anaknya terus ditimbang selama 5 tahun pertama kehidupan anaknya untuk pemantauan," terang Hilga.
Selain itu, Hilga menyampaikan pemberian makan bayi dan anak (PMBA) juga penting diperhatikan dari usia 6 bulan sampai 5 tahun.
Baca juga: Perkuat Posyandu dan Puskesmas untuk Antisipasi Lonjakan Sebaran Penyakit
Oleh sebab itu, para ibu perlu belajar bahwa pemberian makan anak itu bukan mementingkan anak mengonsumsi makanan dan merasa kenyang saja, melainkan memperhatikan gizi dari makanan tersebut.
"Banyak ibu-ibu kita yang masih makan nasi cuma pakai kuah sayur, atau hanya tempe tahu tapi protein hewaninya kurang. Padahal penting sekali bahwa penambahan protein hewani ini suatu bentuk pencegahan terjadinya stunting," jelas Hilga.
Apabila anak telah didiagnosis mengalami stunting oleh dokter spesialis anak, sang anak akan diresepkan Pangan Keperluan Medis Khusus (PKMK) untuk bantu mengejar ketertinggalan anak.
"Namun sebenarnya, kalau sudah stunting, hanya sekitar 20% yang berhasil diobati. Kalaupun berhasil, tidak bisa mengembalikan IQ-nya seperti normal. Jadi tetap ada penurunan nilai IQ. Kalau tinggi badan mungkin terkejar dengan PKMK," kata Hilga.
Oleh karena itulah, Hilga mengimbau agar para ibu berperan aktif dalam mencegah terjadinya stunting pada anak-anak mereka demi masa depan. (Ant/Z-1)
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Kesulitan meregulasi emosi dan impulsivitas bisa menjadi salah satu faktor seorang anak dalam kenakalan yang akhirnya berujung pada tindak kriminal.
Tinggi badan anak dari keluarga perokok lebih pendek 0,34 cm dibanding anak dari keluarga tidak merokok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved