Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DI balik badan yang sehat, tersimpan benih kecerdasan dan harapan akan masa depan yang cerah. Namun, tak semua anak memiliki keberuntungan itu. Banyak anak Indonesia yang berpotensi kehilangan peluang untuk meraih impian mereka akibat perkembangan fisik yang tidak optimal atau stunting yang disebabkan oleh keterbatasan asupan gizi.
Setiap 25 Januari, Hari Gizi Nasional diperingati untuk memberikan kesadaran pentingnya gizi seimbang bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kementerian Kesehatan setiap tahunnya, menyoroti isu stunting sebagai masalah mendesak yang memerlukan penanganan terpadu.
Sebagai perusahaan yang peduli pada kesehatan anak-anak bangsa, PHE OSES turut mengambil peran aktif dalam menanggulangi krisis stunting. Melalui program andalan Seribu Asa, akronim dari Selamatkan Stunting dan Gizi Buruk Bersama Pertamina, PHE OSES fokus pada perbaikan kesehatan balita stunting dan gizi buruk di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu.
“Program Seribu Asa mencakup aktivitas Pemberian Makanan Utama (PMU) bagi anak-anak stunting dan ibu hamil dengan kondisi anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK), menyosialisasikan metode pembelajaran anak montessori, dan penyuluhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),” kata Head of Communication, Relations & CID PHE OSES, Indra Darmawan dilansir dari keterangan resmi, Kamis (30/1).
Aktor utama di belakang layar program Seribu Asa adalah tim Dapur Sehat. Tim yang kerap dipanggil Tim Dahsyat ini terdiri dari para ibu juru masak dari tiap PKK kelurahan setempat, para kader Posyandu, kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), serta ahli gizi Puskesmas Pulau Harapan, Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (Sudin PPAPP).
Tim ini juga didukung oleh para Juru Pemantau Jentik (Jumantik), yang berkontribusi memutus rantai penyebaran penyakit demam berdarah yang kerap menjangkiti warga pulau.
Tugas yang diemban Tim Dahsyat sangat krusial. Mereka menentukan menu dan bahan makanan yang sesuai, memproses dan memasak, hingga mendistribusikan makanan bergizi ini kepada balita.
Di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa, makanan bergizi diberikan sebanyak 2 kali sehari, berupa kudapan dan makanan utama yang terdiri atas karbohidrat, protein nabati dan hewani, sayur, buah, dan susu bubuk khusus. Kualitas hingga higienitas makanan diawasi ketat oleh ahli gizi setempat.
Untuk memenuhi suplai bahan makanan yang bermutu, Tim Dahsyat melibatkan komunitas setempat untuk mendapatkan sumber protein lokal. Bekerja sama dengan nelayan yang dibina PHE OSES, Tim Dahsyat mendapat pasokan ikan segar.
Sementara itu, pedagang tempatan juga menyediakan sumber protein hewani dan nabati, serta sayuran dari pasar lokal.
Salah satu anggota PKK Kelurahan, Gadis, mengaku senang dilibatkan. “Ibu-ibu yang tergabung dalam kader Posyandu dan kader PKK dengan ikhlas dan senang hati menyiapkan makanan bagi anak-anak,” tutur perempuan yang sudah menjadi kader PKK selama sekitar 35 tahun.
Jerih payah para penggiat Program Seribu Asa memberikan hasil positif pada 2024. Dari 57 balita penerima manfaat PMU, 28 anak berhasil keluar dari kategori stunting. Sementara, 29 anak di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa mengalami peningkatan tinggi badan hingga 9 cm.
Angka pemulihan stunting pun semakin membaik. Prosentase pemulihan stunting di Pulau Kelapa mencapai 30% dan di Pulau Harapan 38%. Tidak itu saja, PMU, yang diberikan kepada ibu hamil dengan kondisi anemia dan kekurangan energi kronis, juga berhasil memperbaiki kondisi kesehatan para calon ibu. Hal ini tercatat dengan naiknya kadar hemoglobin dan ukuran lingkar tangan.
“Lebih banyak hasil yang baik diraih di tahun 2024. Alhamdulillah, sudah ada balita yang lulus dari stunting, dan ada yang bertambah tingginya. Selain itu, kami berharap PMU yang diberikan kepada ibu-ibu hamil dapat mencegah potensi stunting pada calon bayi yang akan dilahirkan ,” ujar Gadis. (H-2)
Data juga menunjukkan 1,4 juta perempuan hamil dan menyusui mengalami malnutrisi.
Pada 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi, momen penting di dunia kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang.
Program MBG dinilai bisa meningkatkan kualitas gizi masyarakat yang berasal dari keluarga kurang mampu dan mengatasi masalah gizi buruk dan kekurangan nutrisi dalam jangka panjang.
Kualitas data akan sangat penting untuk hasil SSGI ini. Karena jika data yang dimiliki dengan kualitas yang tidak baik, tidak akan ada gunanya untuk dianalisis.
Dinas Sosial DKI Jakarta menyelamatkan bayi bernama Sayyidatina Khanafi Nuraini, berusia enam bulan, yang ditelantarkan oleh orangtuanya.
Masalah gizi nasional yang saat ini harus diperhatikan antara lain adalah angka prevalensi stunting balita yang masih 21,5 % dan gizi kurang pada balita 8,5%.
Sayangnya, pasar pangan di Indonesia kian dibanjiri pangan impor yang harganya relatif lebih murah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved