Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUAN Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Muhammad Isnur menilai, pernyataan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang mendorong polisi menembak mati pelaku begal menjadi gambaran keputusasaan pemerintah dalam mengatasi permasalahan begal.
Isnur juga menambahkan, pernyataan Bobby tersebut menjadi cerminan ketidakpahaman hukum dari menantu presiden Joko Widodo (Jokowi) Tersebut.
"Ucapan pak Bobby itu saya melihat seperti orang yang tidak tahu hukum, selain tidak tahu hukum juga menggambarkan orang yang putus asa dan tidak tahu cara menyelesaikan masalah," ucap Isnur melalui keterangannya yang diteirma di Jakarta, Sabtu (15/7).
Baca juga : Mabes Polri Angkat Bicara Soal Perintah Bobby Nasution Tembak Mati Begal
Dijelaskan Isnur, alih-alih mengeluarkan pernyataan untuk mendorong kepolisian menembak mati pelaku begal, lebih baik Bobby berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk mengatasi permasalah begal.
Baca juga : Walkot Medan Dukung Polisi Tembak Mati Begal, Begini Respons Kompolnas
"Sebagai seorang pemimpin kota, dia seharusnya membahas bersama pihak-pihak terkait untuk mengatasi permasalah begal, karena kejahatan kan bukan hanya berdiri sendiri, ada misalnya seorang penjahat yang mungkin membegal karena menyangkut misalnya faktor ekonomi, menyangkut pendidikan, menyangkut agama, jadi akan ada banyak faktor yang menyebabkan orang berbuat jahat " jelasnya.
Isnur khawatir, jika kemudian dorongan Bobby ini diamini pihak kepolisian hal itu akan menimbulkan kejahatan lebih lanjut, karena secara tidak langsung akan membuat pihak kepolisian ataupun masyarakat melakukan main hakim sendiri.
"Ini sangat berpotensi kepada pelanggaran atau kemudian kejahatan lebih lanjut, karena sembarang menembak itu sebuah kejahatan, jadi hati-hati karena dikhawatirkan kemudian masyarakat justru terdorong melakukan main hakim sendiri. Nah kalau main hakim sendiri terus orang yang main hakim sendiri kena pidana lantas siapa yang bertanggung jawab. Kalau polisi-polisi di lapangan bertindak tidak sesuai aturan siapa yang bertanggung jawab," tukasnya. (Z-8)
Kedua pelaku diduga membawa senjata api laras panjang dan senjata tajam jenis samurai.
KEPALA Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Idham Azis me negaskan pihaknya serius dalam memberantas peredaran narkotika di Tanah Air.
Luka-luka tembak itu ditemukan FPI setelah tim medis RS Polri melakukan autopsi. Pemeriksaan tubuh mayat itu diperlukan dalam proses penyelidikan.
PASUKAN Prancis membunuh pemimpin kelompok militan Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM), Abdelmalek Droukdel, di Mali bagian utara, Jumat (5/6/2020).
Korut memutuskan kebijakan ekstrem untuk mencegah penyebaran virus covid-19. Otoritas mengeluarkan perintah tembak mati penyelundup untuk mencegah virus covid-19 masuk ke negara itu
Situs keagamaan itu, yang orang Yahudi sebut sebagai Makam Joseph, sudah lama menjadi titik nyala kekerasan.
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
Atas tujuan apa sebenarnya Mendagri memutuskan Sumut menjadi pemilik baru empat pulau itu? Adakah agenda tersembunyi baik ekonomi atau politik?
Salah satu terobosan yang akan dilakukan paslon nomor urut 2 ialah mengubah alur sistem pelayanan publik menjadi transparan, cepat, tepat, dan pasti.
Para pendukung paslon diminta bersabar menanti hasil resmi KPU, tidak mengacu pada hitung cepat.
PKB baru menyatakan dukungan untuk cagub. Sedangkan, untuk bakal cawagub belum disampaikan.
PARTAI Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusulkan agar artis Nagita Slavina menjadi pendamping menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution, di Pilgub Sumut 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved