Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

BPBD Sleman Siaga Bencana Kekeringan

Agus Utantoro
23/6/2023 13:14
BPBD Sleman Siaga Bencana Kekeringan
Warga membawa air bersih sumbangan PMI Sleman dan Rotary Club of Yogyakarta Taman Sari di Gayamharjo, Sleman, Yogyakarta, Jumat (7/8/2015).(ANTARA/ANDREAS FITRI ATMOKO)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman menyiapkan langkah-langkah antisipasi menghadapi bencana kekeringan pada musim kemarak kering dampak El Nino tahun ini.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Bambang Kuntoro, Jumat mengatakan di wilayah Kabupaten Sleman, bencana kekeringan sering terjadi di Kapanewon Prambanan, Berbah, Depok, Kalasan, Ngemplak, Gamping, Seyegan, dan Minggir.

"Biasanya di delapan kapanewon ini yang menghadapi bencana kekeringan," kata Bambang.

Namun sampai saat ini belum ada laporan dan hasil pantauan  serta monitoring BPBD terkait wilayah yang sudah mengalami kekeringan atau kekurangan air bersih.

Baca juga: Di Cilacap Kekeringan Meluas, BPBD Minta Warga Berhemat Air

Meski demikian, katanya, BPBD Sleman telah mengambil upaya-upaya antara lain dikeluarkannya Keputusan Bupati Sleman tentang Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Nomor 19.2/Kep.KDH/2023 sejak 10 Maret 2023 lalu yang di dalamnya mengatur langkah-langkah antisipasi bencana kekeringan.

Ia menambahkan BPBD Sleman juga sudah menyiapkan 29 truk tangki air bersih masing-masing berkapasitas angkut 5.000 liter.

Wilayah Prambanan adalah paling rawan kawasan bencana  terutama di Gayamharjo, Sambirejo, Wukirharjo, dan sebagian Sumberharjo. Namun sejak tahun 2020 telah dibangun pompa dari PDAM yang diambil dari mata air Padukuhan Pendekan, Tirtomartani, Kalasan sehingga ancaman kekeringan berkurang.

Baca juga: Kekeringan, Sawah di Pidie Terancam Puso

Air dinaikkan ke bak penampung di wilayah tertinggi di Prambanan, tepatnya di Mintorogo, Kalurahan Gayamharjo lalu diluncurkan secara gravitasi ke hidran umum di beberapa wilayah dan di sambungan rumah di wilayah Prambanan.

Karenanya, katanya mulai tahun 2020 kawasan tersebut telah terlayani melalui Organisasi Pengelola dan Pemakai Air, PDAM serta  Pamsimas Desa yang merupakan program DPUPKP Sleman.Upaya lainnya adalah melalui para relawan menitip pesan kepada masyarakat untuk bijak menggunakan air bersih karena saat ini sudah memasuki musim kemarau kering.

Selain itu yang juga patut diwaspadai adalah adanya longsoran material Gunungapi Merapi yang dikhawatirkan akan merusak pipa air bersih di wilayah masyarakat lereng Merapi yang memanfaatkan air bersih dari mata air di Merapi. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya