Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bupati Sikka Halangi Kerja Wartawan

Fransiskus Gerardus Molo 
22/6/2023 12:04
Bupati Sikka Halangi Kerja Wartawan
Bupati Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiskus Roberto Diogo memarahi wartawan yang merekam dirinya.(MI/HO)

BUPATI Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiskus Roberto Diogo menghalangi kerja wartawan dengan melarang wartawan MNC TV Jhoni Nura mengambil gambar. Adu mulut antara bupati dan wartawan itu viral di media sosial.

Peristiwa itu terjadi saat Bupati Sikka meninjau lokasi lahan hak guna usaha (HGU) di Patiahu, Desa Runut, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Selasa (20/6). 

Dalam video yang beredar, tampak Fransiskus Roberto Diogo mengacungkan jari telunjuk ke arah Jhoni. 

Baca juga: KLB Rabies di NTT, Warga Diedukasi Lakukan Tata Laksana Gigitan Hewan Rabies

"Hey, kau jangan shooting-shooting itu," seru bupati yang akrab disapa Robi Idong itu. 

Jhoni kemudian mempertanyakan alasan bupati melarang dirinya mengambil gambar. 

"Kenapa Pak Bupati? Memangnya saya salah apa saya shooting Pak Bupati?"  tanya Joni. 

Baca juga: Tiga Anggota TNI AL Diduga Siksa Alat Kelamin Warga Sikka

"Kamu sering omong lain di lapangan," timpal Robi Idong. 

Joni pun menjawab "Saya omong lain apa?. Saya wartawan kok bapak larang jangan shooting," 

"Kalau saya tidak mau?" jawab bupati. 

Joni kembali menimpalinya "Tapi inikan lokasi terbuka PakBbupati. Saya kan tidak soal dengan Pak Bupati"

Mendengar jawaban Jhoni, Robi Idong tampak naik pitam dan menyebutnya sombong. 

"Kau sombong, hebat," ujar Robi Idong sambil bergegas pergi dengan mobil dinasnya.  

Jhoni Nura menuturkan, peristiwa itu bermula saat dirinya sedang meliput aksi warga yang saling dorong dengan aparat. 

"Saat yang sama mobil bupati juga lewat dan diadang oleh warga adat. Mungkin karena bupati melihat saya meliput dia langsung berkata jangan diliput," ujarnya. 

Selain itu, lanjutnya, bupati mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan hingga sempat terjadi adu mulut. 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informastika Kabupaten Sikka Very Awales membenarkan adanya kejadian tersebut. 

la menuturkan, saat itu, bupati sedang menemui para pendemo untuk menjelaskan tentang tanah HGU. 

Bupati tidak melarang wartawan meliput, bahkan ada pemdemo teriak dengan kata-kata yang terkesan kasar pun tidak dilarang. 

"Tapi yang Pak Bupati larang adalah saat sudah di mobil bicara bisik-bisik dengan Bapak Leo, yang adalah orang dekatnya Pak Bupati, dan pembicaraan sangat pribadi. Apalagi di dalam kendaraan ada ibu dan anak Pak Bupati," ujar Very saat hubungi melalui sambungan telepon, Rabu (22/6). 

Very mengatakan, semestinya wartawan menghargai bupati. Ada aturan narasumber menolak untuk diambil gambar dalam bentuk foto dan video, apalagi menyebarkan foto atau video itu tanpa izin. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya