Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KORBAN Hewan Penular Rabies (HPR) di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) sampai Selasa (21/6) telah mencapai 484 orang.
Sesuai laporan Dinas Kesehatan TTS, dalam satu pekan terakhir, jumlah warga yang digigit anjing rabies mencapai 162 orang. Jumlah desa tempat ditemukannya kasus gigitan anjing rabies bertambah 26 desa sehingga total menjadi 127 desa di 26 kecamatan.
Kepala Dinas Kesehatan Timor Tengah Selatan dokter Ria Tahun belum tahu penyebab terus meluasnya korban gigitan anjing rabies.
Baca juga: Jakarta Sediakan 2 RS Rujukan Penanganan Rabies
"Belum bisa dijawab tetapi anjing liar banyak," ujarnya menjawab Media Indonesia.
Dari ratusan kasus gigitan tersebut, korban meninggal sebanyak tiga orang, dan sisanya dirawat di puskesmas dan rawat jalan. Sementara itu, satu orang dilaporkan mulai timbul gejala rabies, 7 orang gejala tidak khas rabies dan 23 oang belum ada gejala.
Baca juga: Antisipasi Bahaya Rabies, DKI Siagakan Vaksin di RSUD
Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan NTT, drh Melky Angsar mengatakan, total HPR yang telah disuntik vaksin mencapai 5.170 ekor terdiri dari anjing, kucing dan kera.
Menurutnya, jumlah pelayanan vaksin sebelumnya sebanyak 4.888 ekor, pelayanan hari ini bertambah 282 ekor.
"Sisa dosis vaksin rabies 830 dosis," ujarnya.
Pemerintah kabupaten dan provinsi telah mengimbau masyarakat untuk mengikat anjing peliharaan agar tidak terjangkit rabies yang menularkan ke manusia. Namun, di lapangan masih banyak anjing yang belum diikat maupun dikandangkan. Kondisi tersebut membuat pencegahan penularan rabies belum terlihat efektif.
Hal tersebut terlihat dari terus bertambahnya korban gigitan anjing rabies, bahkan saat ini hampir seluruh wilayah Kabupaten TTS masuk zona merah penyebaran rabies.
Pemerhati Rabies dari Rumah Sakit TC Hillers Maumere, dokter Asep Purnama mengatakan, korban gigitan anjing rabies yang mulai muncul gejala rabies sepeda takut terhadap udara, air dan cahaya sulit disembuhkan.
“Semua yang digigit sebelum dinyatakan anjing rabies harus segera dilakukan tata laksana gigitan HPR," ujarnya.
(Z-9)
Antisipasi merebaknya penularan rabies di Jakarta, saat ini, terdapat dua rumah sakit milik pemerintah yang telah disiapkan untuk menangani pasien kasus penularan rabies di Jakarta.
PEMPROV DKI Jakarta berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna menyediakan dua RS rujukan untuk penyakit rabies atau kejadian gigitan hewan penular rabies (GHPR).
Hasil pemeriksaan di lapangan tidak ada satupun kasus gigitan yang ditentukan positif rabies.
Di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, dari 257 kasus gigitan anjing rabies, 124 korban adalah anak-anak, terdiri dari 44 balita dan 80 anak usia sekolah.
APARAT kepolisian di Kabupaten Timor Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai mengeliminasi anjing rabies di daerah itu untuk mencegah wabah rabies terus meluas.
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan terjadinya kenaikan kasus gigitan hewan penular virus rabies (GHPR) pada Juni 2023 di DKI Jakarta
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan terjadinya kenaikan kasus gigitan hewan penular virus rabies (GHPR) pada Juni 2023 di DKI Jakarta.
Rabies merupakan penyakit akut yang menyerang saraf, disebabkan oleh Lyssavirus yang terdapat pada air liur hewan penular rabies. Menurutnya, penularan rabies 98% disebabkan oleh anjing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved