Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEEKOR anjing yang menggigit 22 korbannya di Kecamatan Pauh, Padang, kemarin, dinyatakan positif rabies. Dinas Kesehatan Kota Padang akan terus memantau kondisi korban gigitan anjing tersebut.
Diketahui Anjing tersebut menyerang warga di kawasan Simpang Limau Manis dan akhirnya terpaksa dieksekusi warga. Bangkai anjing tersebut kemudian diperiksa di labor dan pada Rabu (27/9) dinyatakan positif rabies.
"Karena ini menjadi tugas kita, 22 korban gigitan akan terus kita pantau kondisinya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Sri Kurniayati, Kamis (28/9).
Baca juga: 1.303 Hewan di Yogyakarta telah Disuntik Vaksin Rabies
Dijelaskan Yati, setelah terjadinya gigitan pada Selasa lalu, petugas kesehatan telah memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) kepada seluruh korban. Vaksin ini diberikan untuk mencegah infeksi.
"Nantinya, pada hari ketujuh dan ke duapuluh satu, seluruh korban gigitan akan kembali diberikan VAR," jelasnya lagi.
Baca juga: Wabah Rabies Telah Menyebar ke Kota Kupang
Kadiskes memastikan, korban gigitan risiko tinggi yang digigit dari bahu hingga ke kepala, telah diberikan Serum Anti Rabies (SAR). Korban yang digigit dari bahu ke atas bahkan sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat.
"Saat ini kita masih menunggu informasi kondisi korban tersebut," jelasnya.
Kadiskes mengimbau kepada seluruh warga untuk mewaspadai hewan yang berkeliaran. Seperti anjing, kucing maupun kera. Hewan tersebut bisa saja mengidap rabies dan membahayakan siapa saja ketika menggigit.
"Karena itu, kepada pemilik hewan peliharaan untuk aktif memberikan vaksin anti rabies kepada peliharaannya," imbau Kurniayati.
Sementara Kepala Puskesmas Pauh Trisye Musfa memastikan tidak ada korban
jiwa atas gigitan anjing tersebut.
"Dipastikan kabar itu bohong, tidak ada warga kita yang menjadi korban gigitan yang meninggal dunia," ujarnya.
Trisye memastikan, seluruh korban gigitan langsung mendapat tindakan medis. Beberapa di antaranya dirujuk ke rumah sakit dan diobati di Puskesmas Pauh.
"Korban langsung mendapat penanganan, saat ini kondisi korban terus dipantau," ungkap Trisye.
Dijelaskan Trsiye, seluruh korban gigitan anjing akan kembali mendapat pelayanan dari tim medis. Seluruh korban diwajibkan untuk kontrol kesehatan pada Selasa (3/9) mendatang.
"Seluruh korban kita wajibkan untuk kembali kontrol pada Selasa pekan depan," katanya.
Diketahui, dari 22 orang yang menjadi korban gigitan anjing pada Selasa lalu itu, sebanyak 18 korban di antaranya merupakan warga Pauh. Sedangkan empat korban gigitan lainnya merupakan warga Lubuk Kilangan
dan warga Lubuk Begalung.
"18 korban merupakan warga Pauh, tiga warga Lubuk Kilangan, dan seorang lagi warga Lubuk Begalung," ucap Trisye.
Usai kejadian itu, kemarin, vaksinasi rabies mulai digelar di Kecamatan Pauh. Sehari dilaksanakan, puluhan hewan peliharaan warga sudah divaksinasi.
"Iya, ada 67 hewan yang divaksin rabies dalam sehari kemarin di Pauh," ucap Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Yoice Yuliani. (Z-10)
Ia memasarkan produknya secara online dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitarnya.
rumah adat sumatera barat dengan ciri khas dan beberapa perbedaan dilihat dari desain serta karakteristik bangunan rumah adat
pakaian adat Sumatera Barat yang biasanya digunakan dalam acara tertentu maupun baju sehari-hari, memiliki ciri khas dan filosofi budaya yang kental
Makanan khas biasanya memiliki rasa, bahan, dan cara penyajian yang unik, dan sering kali memiliki resep turun-temurun yang diwariskan dari generasi ke generasi.
RATUSAN rumah berukuran mungil berjejer rapi menapak di punggung perbukitan di kaki Gunung Geulis Cimanggung, Sumedang Jawa Barat.
PEMERINTAH Kota Padang tidak mengizinkan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan balimau.
PEMPROV DKI Jakarta berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna menyediakan dua RS rujukan untuk penyakit rabies atau kejadian gigitan hewan penular rabies (GHPR).
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan terjadinya kenaikan kasus gigitan hewan penular virus rabies (GHPR) pada Juni 2023 di DKI Jakarta
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan terjadinya kenaikan kasus gigitan hewan penular virus rabies (GHPR) pada Juni 2023 di DKI Jakarta.
Rabies merupakan penyakit akut yang menyerang saraf, disebabkan oleh Lyssavirus yang terdapat pada air liur hewan penular rabies. Menurutnya, penularan rabies 98% disebabkan oleh anjing.
Di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, dari 257 kasus gigitan anjing rabies, 124 korban adalah anak-anak, terdiri dari 44 balita dan 80 anak usia sekolah.
APARAT kepolisian di Kabupaten Timor Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai mengeliminasi anjing rabies di daerah itu untuk mencegah wabah rabies terus meluas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved