Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KASUS gigitan anjing rabies pada manusia menyebar secara cepat di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT). Sampai Minggu (19/11) siang, tercatat 178 kasus gigitan, satu korban di antaranya meninggal bernama Antonia Olin, 62.
Ia meninggal pada 7 November 2023 dalam perawatan di rumah sakit setempat.
"Penyebaran rabies cepat sekali," kata Kadis Kesehatan TTU Robert Tjuenfin saat dihubungi Media Indonesia, Minggu, (19/11).
Baca juga: Korban Meninggal Akibat Rabies di Timor Tengah Selatan NTT Bertambah jadi 10 Orang
Dia menyebutkan, ratusan kasus gigitan tersebut menyebar di 12 kecamatan atau 15 puskesmas, dari total 24 kecamatan atau 26 puskesmas di kabupaten yang berbatasan dengan Timor Leste tersebut. Kasus rabies di daerah itu baru diketahui sejak 7 November atau baru 13 hari, yakni sejak Antonia Olin dirawat di rumah sakit karena memperlihatkan gejala rabies.
Dibandingkan dengan dengan kasus rabies di Kabupaten Tengah Selatan (TTS) yang berbatasan dengan TTU, tercatat 1.967 kasus gigitan termasuk 10 korban tewas. Penyebaran rabies di TTS sudah berlangsung selama 7 bulan.
Baca juga: Satu Lagi Pasien Meninggal, Korban Tewas Wabah Rabies Bertambah jadi 9 Orang
"Upaya yang kita lakukan adalah sosialisasi bagi seluruh masyarakat, penanganan luka gigitan sesuai SOP dan pemberian vaksin VAR. VAR diberikan khusus utk penderita gigitan saja," jelasnya.
Direktur Lakmas Cendana Wangi NTT Viktor Manbait mempertanyakan keseriusan pemerintah daerah dalam mencegah masuknya rabies di daerah itu. "Mengapa pemda sepertinya tidak mengetahui akan peristiwa yang genting ini? apa langkah-langkah konkritnya?," tanya Viktor.
Menurutnya, kasus rabies merupakan bom waktu yang dapat meledak kapan saja dan menimbulkan banyak korban jiwa. "Untuk itu pemda harus segera bergerak, mengambil langkah cepat dan taktis untuk pencegahan yang efektif, agar tidak mewabah," ujarnya.
(Z-9)
Antisipasi merebaknya penularan rabies di Jakarta, saat ini, terdapat dua rumah sakit milik pemerintah yang telah disiapkan untuk menangani pasien kasus penularan rabies di Jakarta.
PEMPROV DKI Jakarta berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna menyediakan dua RS rujukan untuk penyakit rabies atau kejadian gigitan hewan penular rabies (GHPR).
Hasil pemeriksaan di lapangan tidak ada satupun kasus gigitan yang ditentukan positif rabies.
Di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, dari 257 kasus gigitan anjing rabies, 124 korban adalah anak-anak, terdiri dari 44 balita dan 80 anak usia sekolah.
APARAT kepolisian di Kabupaten Timor Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai mengeliminasi anjing rabies di daerah itu untuk mencegah wabah rabies terus meluas.
KORBAN Hewan Penular Rabies (HPR) di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) sampai Selasa (21/6) telah mencapai 484 orang.
Karena belum ada vaksin, kegiatan vaksinasi di kabupaten tersebut terhenti selama dua pekan.
PEMBANGUNAN Jembatan senilai Rp19 miliar bersumber dari APBD II TTU, dikerjakan sejak Juli 2021 dan dijadwalkan rampung pada Desember 2021 belum kelar juga hingga Januarim 2022
Sebelumnya, warga di daerah itu memprotes pemerintah daerah karena menilai pembangunan jembatan berlarut-larut.
Terminal ini dibangun untuk menghubungkan kendaraan dari Timor Leste maupun Kupang dengan anggaran sekitar Rp28,7 miliar
"Lokasinya jauh dari permukiman penduduk dan memang lumpur tidak mengalir ke wilayah Napan karena topografi yang berbukit,"
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyaksikan langsung kegiatan kolaborasi ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved