Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengantisipasi merebaknya penularan rabies di Ibu Kota. Kepala Seksi (Kasi) Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama mengatakan pihaknya tengah menyiapkan rumah sakit yang memiliki ketersediaan vaksin anti rabies.
Saat ini, terdapat dua rumah sakit milik pemerintah yang telah disiapkan untuk menangani pasien kasus penularan rabies di Jakarta.
"Tentunya menyiagakan rumah sakit yang menyediakan vaksin Anti rabies. Ada dua rumah sakit pemerintah di DKI, yaitu RSUD Tarakan di Jakarta Pusat dan RSPI Sulianti Saroso di Jakarta Utara," ujar Ngabila saat dikonfirmasi, Selasa (20/6).
Ia mengatakan, langkah pertama yang harus dilakukan masyarakat jika tergigit hewan penular rabies (HPR) yaknj langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
Baca juga: egah Rabies, Pemilik Hewan Peliharaan di Kota Tangerang Diminta Rutin Vaksinasi
Sebab, kata Ngabila, pasien rabies akan lebih mudah diobati apabila langsung mendapatkan penanganan medis sejak awal. Ia menilai, risiko dan tingkat fatalitas akibat paparan virus rabies juga bisa ditekan jika pasien langsung mendapatkan pengobatan.
"Diharapkan walaupun misalnya anjingnya kita tidak ketahui rabies atau tidak, tentunya perlu segera dibawa ke rumah sakit rujukan untuk dilakukan tata laksana lebih lanjut. Kemudian pemberian vaksin Anti Rabies," kata Ngabila.
Baca juga: Lima Meninggal dari 2.395 Warga Sulsel Terinfeksi Rabies
Risiko Tinggi Rabies
DKI Jakarta merupakan daerah dengan risiko penularan rabies tergolong tinggi. Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati berujar, sejatinya Jakarta merupakan daerah yang ditetapkan bebas rabies.
Penetapan ini sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor 566/Kpts/PD.640/10/2004 tentang Pernyataan Provinsi DKI Jakarta Bebas Rabies.
"Walau demikian, Provinsi DKI Jakarta tetap merupakan daerah risiko tinggi terhadap penularan rabies," ujar dia kepada awak media, Minggu (18/6).
Menurut Suharini, Ibu Kota tetap berisiko tinggi lantaran berbatasan dengan daerah endemis rabies, yakni Bodetabek. Selain itu, hewan penular rabies (HPR) juga bisa dengan mudah memasuki DKI Jakarta.
"Karena (Jakarta) berbatasan dengan daerah endemis dan lalu lintas HPR yang tinggi ke wilayah DKI Jakarta," ucap dia.
(Z-9)
Benyamin S adalah akronim dari Bersih, Nyaman, Indah, Sejahtera, yang diambil dari nama seniman legendaris Betawi, Benyamin Sueb.
Adapun pejabat yang dinonaktifkan sementara antara lain Direktur RSUD Rasidin, Kabid Pelayanan dan Keperawatan, serta Kasi Pelayanan dan Kasi Keperawatan.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berpotensi menyumbang pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar daerah mandiri secara fiskal.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta agar nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta diganti menjadi Rumah Sakit Internasional.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menegaskan, jika RSUD R Syamsudin SH tak melaksanakan ketentuan itu, maka ke depan tak bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
RSUD di DKI akan menerapkan QRIS Tap NFC. Bank DKI menghadirkan fitur QRIS Tap NFC pada aplikasi JakOne Mobile.
Diberitakan sebelumnya, sedikitnya 6 orang di Ambon dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi gigitan anjing rabies dalam sebulan terakhir.
Apakah anjing atau kucing kesayangan Anda benar-benar aman dari rabies? Ternyata tidak. Para ahli memperingatkan bahwa hewan peliharaan di rumah tetap berisiko tinggi tertular rabies
Rabies adalah penyakit mematikan yang menyerang sistem saraf dan dapat ditularkan melalui gigitan, cakaran, atau air liur hewan terinfeksi.
Seorang warga Michigan meninggal dunia setelah menerima transplantasi organ di Ohio pada Desember 2024, yang kemudian dikonfirmasi terinfeksi rabies dari donor organ.
Khusus rabies, tidak termasuk dalam tes sebelum transplantasi. Sebagian karena tes untuk penyakit itu memakan waktu terlalu lama dan infeksinya sangat jarang terjadi pada manusia.
Kemenkes mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan terhadap Kasus Rabies guna meningkatkan kesadaran serta memperkuat upaya pencegahan rabies
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved