Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KABUPATEN Sukabumi, Jawa Barat, memiliki potensi sektor perikanan dan kelautan. Untuk memaksimalkan potensi tersebut, Pemkab Sukabumi melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) merancang pembangunan Kampung Unggulan Perikanan sebagai strategi akselerasi peningkatan produksi perikanan di Kabupaten Sukabumi.
Kepala DKP Kabupaten Sukabumi, Nunung Nurhayati, menuturkan pembangunan Kampung Unggulan Perikanan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Sukabumi Nomor 500.5.3/Kep.409/Diskan/2023.
Pembentukan Kampung Unggulan Perikanan didasari pada faktor agroklimat, sumber daya benih ikan, dan segmentasi usaha perikanan.
Baca juga: Pemkab Sukabumi Jalin Kerja Sama dengan Media Indonesia
"Jadi, Kampung Unggulan Perikanan disesuaikan dengan potensi masing-masing daerah, sehingga kita membuat klaster-klaster," kata Nunung ditemui di Pendopo Palabuhanratu, Selasa (13/6).
Nunung menyebutkan kelautan dan perikanan merupakan salah satu sektor ekonomi yang memegang peranan penting meningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.
Undang-Undang Nomor 45/2009 tentang Perikanan telah mengamanatkan pembangunan perikanan dengan memastikan pengelolaannya dilakukan berdasarkan asas manfaat, efisiensi, kelestarian, dan pembangunan berkelanjutan.
Baca juga: Ayep Gelorakan Program Menata Kebaikan Bersama Milenial Sukabumin
"Ini tentu linear dengan visi Kabupaten Sukabumi yakni terwujudnya Kabupaten Sukabumi yang religius, maju, dan inovatif menuju masyarakat sejahtera lahir dan batin," katanya.
"Artinya, visi Kabupaten Sukabumi sejalan dengan tujuan mengembangkan pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang lestari untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat dan mendukung aktivitas perekonomian wilayah sesuai daya dukung dan daya tampung," terang Nunung.
Namun, lanjut Nunung, kondisi saat ini persentase produksi perikanan belum sesuai target yang telah ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. Kendalanya lebih disebabkan faktor belum optimalnya produksi hasil perikanan.
Baca juga: Milenial Sukabumi Apresiasi Menata Kebaikan Ayep Zaki
"Kami masih terkendala kurangnya sarana dan prasarana untuk mewujudkan pembangunan Kampung Perikanan di Kabupaten Sukabumi," tegasnya.
Di sisi lain, DKP Kabupaten Sukabumi memiliki inovasi program bernama Ikan Masuk Rumah atau Imah. Satu di antara yang menjadi target inovasi program berkelanjutan itu yakni mendukung percepatan penurunan angka prevalensi kasus stunting.
"Program Imah atau Ikan Masuk Rumah ini merupakan inovasi berkelanjutan. Dengan membiasakan mengonsumsi ikan dan makanan bergizi seimbang, maka diharapkan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan juga mendukung program percepatan penurunan stunting," pungkasnya. (BB/S-4)
Tim Desk Pemberantasan Narkoba juga diminta bisa bekerja sama dengan pesantren dalam menyediakan tempat rehabilitasi pengguna narkoba.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini risiko kekeringan yang berpotensi melanda enam kabupaten di Jawa Tengah di musim kemarau tahun ini.
GEMPA bumi kembali mengguncang kawasan Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Minggu, (4/8) dini hari pukul 04.00 WIB.
PRESIDEN Joko Widodo mencermati penggunaan produk dalam negeri di tingkat kabupaten/kota pada saat ini masih sekitar 41%. Karenanya, perlu ditingkatkan.
Setelah sosialisasi ini, diharapkan masyarakat memahami alih media atau pergantian blanko dari sertifikat analog ke elektronik.
Pada pelaksanaan Musrenbang tahun ini, Kabupaten Sukabumi mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten dengan inovasi pembangunan terbaik tahun 2024.
DATA Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan total luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hektar. Namun, sekitar 70% atau 1,75 juta hektar dalam kondisi rusak
Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) menyatakan kesiapan untuk mengimplementasikan Global Quality and Standard Programme (GQSP) Indonesia Fase 2.
Untuk tahun ini, Dinas Perikanan Batam menargetkan ekspor ikan ke Singapura sebesar 5.500 ton dengan nilai mencapai Rp250 miliar.
Melalui perjanjian ini, diharapkan kondisi kerja awak kapal perikanan migran Indonesia di Taiwan dapat semakin membaik.
Selama ini, para petani yang ingin beternak ikan terpaksa harus membeli benih ikan dari luar daerah seharga Rp1.000 per ekor.
Sebuah fenomena terjadi di Waduk Jatiluhur, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Lebih dari 100 ton ikan mengalami mati massal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved