Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KEPOLISIAN menemukan bunker atau ruang bawah tanah yang dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan narkotika dan obat terlarang (Narkoba) di salah satu perguruan tinggi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hal itu disampaikan Direktur Narkoba Kepolisian Daerah Sulsel, Komisaris Besar Dodi Rahman, Kamis (8/6), dalam keterangan resminya, terkait sejumlah kasus penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum Sulsel selama 2023.
Hanya saja, Dodi enggan menyebut secara langsung, nama perguruan tinggi yang dimaksud. Alasannya kasus tersebut masih terus dalam pengembangan, yang juga melibatkan lembaga pemasyarakatan (Lapas).
Baca juga: KPI Bantah Ada Pegawai yang Terlibat Penyalahgunaan Narkoba
"Belum bisa kita ekspose terlalu jauh, jaringannya masih terus dikembangkan. Termasuk jaringan di lapas mana masih dikembangkan. Yang pasti yang bisa sampaikan, bahwa di bunker itu sudah masuk atau beredar 3 kilogram narkoba," ungkap Dodi.
"Kita juga terus mengejar jaringan peredaran narkoba di kalangan mahasiswa di Makassar, karena pengendali peredaran di lingkup kampus tersebut berada di salah satu lembaga pemasyarakatan," ulangnya.
Baca juga: Polisi Ungkap Peredaran Sabu dan 4 Ribu Pil Ekstasi di Jakarta Pusat
Dodi berharap, pihak kampus bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengidentifikasi para pelaku jaringan narkoba. Lantaran dia merasa miris, perguruan tinggi yang seyogyanya untuk pendidikan, malah dijadikan tempat peredaran narkoba.
"Parahnya lagi, dalam kampus itu ditemukan ada bunker, buku rekap peredaran, dan juga penyalurannya. Kita pasti akan kejar, siapa di belakang semua ini," tegas Dodi.
(Z-9)
DUA pria di Kabupaten Aceh Timur, Aceh, yang terlibat dalam sindikat penyelundupan narkoba ditangkap Tim Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Ditpidnarkoba) Bareskrim Polri.
Penangkapan tersangka berinisial NA (56) itu berlangsung di Jalan Lekatu, Kelurahan Tavanjuka, Kecamatan Tatanga, Kamis (12/6) sekitar pukul 11.00 WITA.
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan Indonesia harus menjadi killing ground bagi bandar dan jaringan narkoba.
BADAN Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dalam periode April hingga Mei 2025 telah berhasil mengamankan 21 tersangka pengedar Narkoba di seluruh Bali.
Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap seorang pria berinisial DP, berusia 27 tahun. ia kedapatan membawa 5,6 kilogram (kg) sabu dan 5.020 butir ekstasi di Depok, Jawa Barat.
Polda Metro Jaya membongkar peredaran narkotika jaringan internasional yang diduga berasal dari Malaysia. Narkotika jenis sabu dengan total berat 3 kilogram (kg) berhasil diamankan polisi.
Salah satu pengungkapan besar ialah membongkar jaringan Meidi yang menyelundupkan sabu dari Aceh ke Jambi dengan truk.
BNN dan TNI AL berhasil mencatatkan sejarah dalam penindakan narkoba terbesar yakni 2 ton sabu (metamfetamina) dari sebuah kapal motor di Perairan Karimun Anak.
Pil ekstasi sebanyak 1.162 butir disita Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dari seorang pria berinisial JS di Penjaringan, Jakarta Utara.
Bea Cukai Soekarno-Hatta bersama Polres Bandara menggagalkan penyelundupan cartidge vape berisi etomidate oleh sindikat narkotika, melibatkan empat tersangka.
Operasi gabungan Bea Cukai dan Bareskrim Polri berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 192 bungkus narkotika jenis sabu di wilayah Bireuen, Aceh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved