BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,4 di wilayah Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pukul 04.25 WIB. Gempa itu akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyampaikan dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust)," paparnya di Jakarta, Kamis (16/3).
Baca juga: Tim Gabungan Terus Cari 4 Korban Longsor Tebing Rel di Bogor
Daryono menambahkan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,67 lintang utara dan 126,95 bujur timur, atau di laut jarak 14 km arah Barat Daya Nanusa, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 78 km.
Gempa itu, kata Daryono, menimbulkan guncangan di daerah Nanusa, Kepulauan Talaud dengan skala intensitas IV-V (Modified Mercally Intensity). Artinya getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
Baca juga: BKSDA Malaka Tangkap Pelaku Ilegal Logging di Hutan Kateri
Gempa itu juga terasa di daerah Gemeh, Tampan Amma Kepulauan Talaud dan Kota Melonguane dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu) di daerah Kota Tahuna, Ondong, Daruba, Tobelo.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Dan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Hasil pemantauan BMKG hingga pukul 04.55 WIB, ada satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 4,1. Daryono menghimbau masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Masyarakat pun dihimbau tenang dan tidak terpengaruh isu terkait gempa yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (Ant/Z-3)