Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
KEPOLISIAN Daerah (Polda) Jawa Barat memastikan penabrak mahasiswi hingga tewas di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, merupakan mobil Audi dan bukan rombongan mobil polisi.
Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo mengatakan kepastian itu didapatkan berdasarkan pendalaman teknis yang disesuaikan dengan keterangan para saksi.
"Akhirnya bisa disimpulkan bahwa yang menjadi penyebab kecelakaan atau kendaraan yang terlibat kecelakaan ini adalah kendaraan Audi warna hitam," kata Ibrahim di Polrestabes Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1).
Sebelumnya, sopir mobil Audi itu pun menggelar konferensi pers di Cianjur dan membantah bahwa dirinya menabrak mahasiswi. Meski
begitu, Ibrahim menyebut hal itu merupakan hak individu yang bersangkutan untuk memberikan keterangannya ke pers.
"Berdasarkan data teknis dan juga kita menggunakan investigasi saintifik dalam hal ini, semua bisa kita pertanggungjawabkan, dan semua
merujuk kepada data yang kita berikan sehingga kita mendasarkan penyidikan sesuai dengan kondisi-kondisi yang normatif," tuturnya.
Dengan begitu, ia pun mengatakan pihaknya kini tengah mencari sopir mobil Audi itu untuk diamankan dan periksa guna memastikan penyebab kecelakaan. Karena, kata dia, sopir Audi itu kini belum diamankan polisi.
Baca juga: Polisi Masih Telusuri 2 TKW yang Hilang, Diduga Korban Wowon Cs
Selain itu, ia juga memastikan mobil Audi itu tidak berada dalam rombongan mobil polisi pada momen itu. Awalnya, dia menyebut ada empat kendaraan yang dicurigai sebagai penabrak, yakni mobil patroli lalu lintas, mobil Fortuner, mobil Audi, dan mobil angkutan kota (angkot).
"Kendaraan Audi tersebut memang berisi empat orang, satu pengemudi kemudian dua wanita dan satu anak, hal yang berkaitan secara pribadi ini nanti akan kita informasikan apabila kita sudah mendapatkan data yang lebih akurat lagi," ujarnya.
Sebelumnya, seorang mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur, Jawa Barat, atas nama Selvi Amelia Nuraeni mengalami kecelakaan saat mengendarai sepeda motor hingga tewas di Jalan Raya Bandung-Cianjur, beberapa waktu lalu.
Kapolres Cianjur AKB Doni Hermawan di Cianjur menegaskan kalau mobil sedan mewah yang menabrak mahasiswi itu melarikan diri, bukan rombongan kendaraan polisi yang saat itu sama-sama melintas di tempat kejadian.
"Mobil yang melindas Selvi mobil sedan warna hitam merek Audi tipe A8, mobil tersebut tidak masuk dalam iring-iringan kendaraan polisi. Kami mendapatkan keterangan dari saksi mata dan hasil rekaman CCTV di sejumlah titik," kata Doni di Cianjur, Rabu (26/1). (Ant/OL-16)
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
RUU KUHAP diminta dapat mengatur batas waktu maksimal untuk penyelidikan dan penyidikan
Kepolisian terus mendalami penyebab kematian seorang diplomat muda Indonesia yang ditemukan tak bernyawa di rumah dinasnya di kawasan Jakarta.
Kriminolog dari Universitas Indonesia, Josias Simon, menekankan pentingnya menunggu hasil visum guna menentukan arah awal dari penyelidikan kasus meninggalnya Arya Daru Pangayunan
Aparat Kepolisian dari Polres Metro Jakarta Pusat saat ini tengah memeriksa sejumlah saksi dari internal Kemenlu sebagai bagian dari penyelidikan diplomat muda Kementerian Luar Negeri.
Menurut dia, penyelidikan bersifat teknis. Karena setiap tindak pidana ada sisi teknis yang berbeda-beda.
Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India resmi memulai penyelidikan insiden jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved