BANJIR yang melanda wilayah Pati, Jawa Tengah, sejak 31 Desember lalu, belum surut total. Ini seperti di Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, hampir tiga pekan banjir belum juga surut.
Hampir tiga pekan, warga Desa Mintobasuki terendam oleh banjir. Warga yang kebanjiran saat aktivitas ke luar rumah mesti menggunakan perahu.
Ketinggian banjir di jalan permukiman warga masih 50 sentimeter dan dalam rumah warga bisa mencapai 1 meter. Warga memilih bertahan di rumah dan membuat ranggon. Warga pun pasrah dengan kondisi banjir yang tidak kunjung surut.
Itu dirasakan salah satu warga, Sumiati, 49. Sumiati bersama keluarganya memilih bertahan di rumah. Padahal ketinggian banjir mencapai 1 meter di rumahnya. Sumiati pun memilih untuk membuat ranggon. Untuk beraktivitas ia menggunakan perahu.
Dia mengatakan, banjir di desanya biasanya surut paling lama. "Bahkan pada 2014 warga sempat kebanjiran selama tujuh bulan. Ini sudah tiga pekan terendam, banjir belum surut juga," tutur Sumiati.
Dia bersama warga lain pun hanya pasrah. Mereka tidak bisa bekerja karena kebanjiran. Sumiati berharap ada bantuan untuk warga sehari-hari karena aktivitas warga lumpuh total.
Dari informasi Kepala BPBD Pati, masih ada enam kecamatan di Pati yang terdampak banjir hingga pekan ketiga. Adapun wilayah banjir di Kecamatan Gabus, Juwana, Sukolilo, Jakenan, Kayen, dan Pati Kota. (OL-14)