Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Daerah di Pantura Jateng Bersiaga Hadapi Rob Akhir Tahun

Akhmad Safuan
21/12/2022 12:10
Daerah di Pantura Jateng Bersiaga Hadapi Rob Akhir Tahun
Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak kini menunggu nasib akibat banjir rob(MI/Akhmad Safuan)

BANJIR air laut pasang (rob) masih menjadi ancaman serius pada masa liburan Natal dan tahun baru (Nataru). Beberapa daerah di pantura Jawa Tengah mewaspadai kondisi ini karena dikhawatirkan akan mengganggu pemudik dan wisatawan.

Pantauan Media Indonesia, Rabu (21/12), jelang Nataru daerah di pantura Jawa Tengah masih terancam banjir rob, bahkan beberapa daerah seperti Demak, Semarang, Kendal, Batang dan Pekalongan hingga saat ini masih terdapat sebagian wilayah yang terendam rob.

Ancaman rob tidak hanya bagi warga tinggal di daerah pesisir, tetapi pemudik yang melintas di jalur pantura seperti di Kota Pekalongan dan Sayung (Demak) harus waspada karena ruas jalan tersebut selalu terendam banjir rob. Kondisi tersebut juga terjadi di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang dapat mengganggu arus penumpang kapal.

Di Kabupaten Demak setidaknya ada empat kecamatan yakni Wedung, Bonang, Sayung dan Karangtengah yang menjadi langganan banjir rob, namun pemerintah daerah setempat tidak berdaya menghadapi kondisi ini terutama pada waktu dekat.

"Tanpa bantuan provinsi dan pusat, kita tidak bisa menangani rob ini," ujar Kepala Dinas Pembangunan Umum dan Tata Ruang Demak Akhmad Sugiharto.

Rancangan penanganan rob telah tersusun hingga beberapa tahun ke depan, lanjut Akhmad Sugiharto, namun itu merupakan campuran tangan pusat dan provinsi seperti pembangunan tanggul laut, normalisasi sungai dan penanaman mangrove, sehingga menghadapi Nataru yang tinggal menghitung hari hanya bisa pasrah.

Berbeda dengan Kota Semarang, meskipun ancaman banjir rob tetap tinggi namun berbagai langkah telah ditempuh sejak beberapa tahun lalu, yakni mulai penanggulan laut, pembuatan kolam resentasi hingga ratusan rumah pompa, sehingga banjir rob langsung dapat ditangani cepat saat mulai datang.

Baca juga:  Siaga Banjir Rob di Selatan Jateng akibat Fenomena Bulan Baru dan Perigee

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan menghadapi rob saat liburan Nataru seluruh instansi terkait disiagakan dan seluruh sarana prasarana penanganan cepat disiapkan, sehingga tidak terjadi lagi rob seperti beberapa waktu lalu akibat tanggul jebol.

"Kita siapkan semua, setelah mendapatkan informasi dari BMKG tentang kondisi gelombang laut maka disiagakan sehingga tidak sampai mengganggu pemudik dan wisatawan yang berkunjung ke Semarang," kata Heaverita Gunaryanti Rahayu.

Sementara itu, Kabupaten Batang mempunyai cara berbeda dalam penanganan rob dan abrasi yang telah menghilangkan 100 meter bibir pantai.

"Banjir rob di sini ketinggian bervariasi 50-100 sentimeter, tetapi dapat surut dalam kurun 2-3 jam karena drainase lancar dan penanganan cepat," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Batang Ulul Azmi.

Lalu, Kota Pekalongan dalam penanganan banjir rob jelang Nataru itu mengambil langkah penguatan tanggul beberapa sungai dan percepatan pembangunan tanggul laut yang kini masih digarap.

"Kita secara rutin lakukan patroli tanggul untuk mengantisipasi tanggul jebol atau meluap," ujar Slamet, 56, relawan bencana Kota Pekalongan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha mengatakan berbagai upaya dilakukan agar rob akhir tahun tidak sampai mengganggu warga dan pemudik, selain kesiagaan petugas gabungan dari berbagai instansi juga persiapan peralatan kedaruratan.

"Kita tidak ingin ada tanggul jebol atau sungai meluap seperti banjir rob lalu, kita lakukan pembersihan sungai dan seluruh saluran dari sampah yang dapat menghambat arus air," ungkap Dimas.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya