Minggu 04 Desember 2022, 20:00 WIB

Data Terbaru: 8.151 Unit Rumah Rusak akibat Gempa Cianjur

Benny Bastiandy | Nusantara
Data Terbaru: 8.151 Unit Rumah Rusak akibat Gempa Cianjur

ANTARA/Novrian Arbi
Seorang anak melintas di reruntuhan rumah akibat gempa bumi di Gasol, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (29/11).

 

PEMERINTAH Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat jumlah rumah rusak akibat gempa bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur bertambah menjadi 8.151 rumah hingga Minggu (4/12).  

"Rumah rusak berat itu bertambah dari 7.817 unit menjadi 8.151 unit yang telah terverifikasi," ujar Sekretaris Daerah Cianjur, Jawa Barat,
Cecep Alamsyah dalam konferensi pers bencana gempa bumi Kabupaten Cianjur, Minggu.

Ia menambahkan kerugian materiel berupa rumah rusak sedang juga bertambah dari 10.589 unit menjadi 11.210 unit, rusak ringan dari 17.195 unit menjadi 18.469 unit.

Kemudian, kerusakan fasilitas sekolah juga ada perubahan dari 518 sekolah menjadi 525 sekolah, sementara tempat ibadah sebanyak 269 tempat ibadah, 14 fasilias kesehatan dan 17 gedung kantor.

Cecep juga menyampaikan korban meninggal dunia akibat gempa magnitudo 5,6 di Cianjur sebanyak 334 orang dan delapan orang masih dalam pencarian.


Baca juga: Relokasi Rumah Warga Korban Gempa Cianjur Selesai Sebelum Lebaran

 
"Jumlah korban meninggal dunia dan korban dalam pencarian jumlahnya masih sama seperti kemarin," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Cecep juga menyampaikan bahwa pemerintah menyiapkan tempat relokasi di Desa Sirnagalih di atas lahan 2,5 hektare sebanyak 200 rumah.

"Disiapkan untuk sebanyak 200 rumah instan sederhana sehat dan struktur tahan gempa," tuturnya.

Selain di wilayah itu, lanjut dia, pihaknya juga mengusulkan untuk menyiapkan tempat-tempat lain seperti di Kecamatan Mande sekitar 30 hektare untuk hunian tetap bagi warga terdampak gempa bumi Cianjur.

Ia menambahkan, bagi warga yang rumahnya rusak berat tidak ditempatkan di hunian sementara tetapi langsung dibangun hunian tetap.

"Selama menunggu proses pembangunan hunian tetap selesai, warga menerima dana tunggu hunian sebesar Rp500.000 per KK," tuturnya. (Ant/OL-16)
 

Baca Juga

 ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Polda Sumatra Utara Naikkan Kasus Dugaan Pengoplosan Pupuk Subsidi ke Tingkat Penyidikan

👤Yoseph Pencawan 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 12:04 WIB
Hingga kini penyidik belum menetapkan satu tersangka pun dalam kasus ini. Pemilik gudang yang diduga menjadi tempat pengoplosan pupuk masih...
MI/DENNY SUSANTO

Tetap Sejahtera di Lahan Rawa

👤Denny Susanto 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 11:55 WIB
Warga Kecamatan Paminggir, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, mengusahakan peternakan kerbau rawa dan rumah walet, sebagai...
MI/ALEXANDER P TAUM

Agar Difabel Lembata Nyaman Gunakan Hak Suara Pada Pemilu 2024

👤Alexander P Taum 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 11:47 WIB
Suasana penuh keakraban terpancar saat komisioner KPU Lembata mendatangi sekelompok Difabel yang sudah...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya