Headline
Seorang mahasiswa informatika membuat map Aksi Kamisan di Roblox.
Seorang mahasiswa informatika membuat map Aksi Kamisan di Roblox.
MASSA pendukung dan simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Daerah Istimewa Yogyakarta, lebih memilih Anies Baswedan dibandingkan dengan pilihan lainnya dalam Pemilihan Umum mendatang.
Hal itu disampaikan Ketua DPW PPP DIY Muhammad Yazid di Yogyakarta, di sela-sela diskusi publik pemaparan hasil survei yang diselenggarakan Diagram Politik Indonesia, kemarin.
Yazid lebih lanjut mengatakan, kecenderungan memilih Anies itu sudah terlihat sejak beberapa waktu lalu. Ia kemudian menyodorkan saat penyelenggaraan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) di Gedung JEC beberapa waktu lalu. "Kami mengundang (Pak) Anies Baswedan untuk hadir
di Musykerwil PPP DIY," lanjutnya.
Dikatakan, meski undangan yang disampaikan kepada Anies Baswedan itu bukan saat hari libur, namun ternyata antusiasme warga PPP DIY untuk menyambut Anies sangat tinggi. Terbukti, katanya, ribuan pendukung dan simpatitas PPP itu hadir di JEC.
Dukungan terhadap Anies Baswedan ini, katanya diperkirakan akan terus berlangsung dan bahkan bisa jadi PPP DIY juga menjadi basis pemilih Anies.
Terhadap dukungan massa, Yazid menjelaskan, pada waktunya nanti akan disampaikan secara resmi ke DPP PPP dalam Musykernas. "Siapa yang secara resmi akan kami ajukan. Itu masih belum bisa saya sampaikan," katanya.
Pada kesempatan itu, ia tidak menolak jika yang menjadi pilihan massa/simpatisan PPP di DIY itu bisa berbeda dengan yang ada di daerah lain. Seperti misalnya, warga PPP di Jawa Tengah. "Tak usah jauh-jauh, Magelang, misalnya. Bisa jadi pilihan mereka berbeda dengan
massa di DIY," katanya.
Meski demikian Yazid mengatakan itu pilihan mereka masing-masing. Yazid menegaskan untuk saat ini jajaran partai belum terlalu bersemangat mengunggulkan nama-nama calon presiden. Karena, jelasnya, yang harus dikerjakan sekarang adalah meningkatkan perolehan suara ada pemilihan
legislatif mendatang.
Terserah Megawati
Sementara itu, Sekretaris DPD PDI Perjuangan DIY GM Totok Hedi Santosa mengungkapkan, sampai saat ini jajaran PDI Perjuangan baik di DPD maupun DPC, hanya menunggu arahan dan keputusan Ketua Umum. "Sudah menjadi ketentuan partai bahwa untuk penentuan calon presiden atau calon wakil presiden yang akan diusung PDI Perjuangan adalah hak prerogative Ketua Umum DPP PDI Perjuangan," katanya.
PDI Perjuangan, ujarnya tidak memperhitungkan apakan keputusan itu ditetapkan beberapa waktu mendatang atau sekarang itu akan berdampak pada elektabilitas atau tidak.
Totok mengemukakan, jajaran PDI Perjuangan meyakini bahwa Ketua Umum memiliki kemampuan dan pengalaman yang signifikan untuk mengambil keputusan yang tepat. "Jadi untuk PDI Perjuangan, tunggu keputusan Ketua Umum," tegasnya. (OL-13)
Baca Juga: Terpidana Korupsi Perikanan Kembalikan Uang Rp326 juta lebih ke Kejari Lembata
Ibu dan balita tersebut lalu dibawa ke dalam untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Hal ini tentu mendapatkan sambutan baik dari Sri Sultan.
JKPI tengah mengupayakan songket sebagai warisan budaya dunia.
Dedy Yon menuturkan penampilan tari yang akan dibawakan oleh delegasi Kota Tegal tidak mengecewakan masyarakat nusantara.
Hingga Juli 2025 terdapat 12 titik tambang ilegal skala besar di DIY. Dampak kerusakan lingkungan dan infrastrukturnya dinilai sangat merugikan masyarakat dan pemerintah daerah.
Ketimpangan ketidakpastian, disrupsi ekonomi, hingga tekanan lingkungan hidup, semuanya memerlukan bentuk keberdayaan sosial
Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, turun langsung menemui massa aksi di halaman Mapolda DIY.
Dana Keistimewaan DIY 2026 akan dipangkas lebih dari 50% hingga menjadi Rp500 miliar Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan, berat jika harus melakukan lobi-lobi
PEMERINTAH pusat merencanakan pengurangan Dana Keistimewaan (Danais) bagi DIY, sebesar 50%, Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mengatakan pemda perlu mencari sumber dana lain
KASUS Leptospirosis di Kota Yogyakarta dilaporkan meningkat signifikan meski musim hujan telah berakhir. Diduga, peningkatan kasus tersebut berkaitan dengan persoalan sampah.
Merayakan Hari Kemerdekaan. Indonesia bisa dengan mendatangi beragam tempat bersejarah dan sarat makna budaya.
Landasan hukum untuk menindak tegas fenomena ini sudah ada, yaitu Instruksi Gubernur DIY Nomor 5 Tahun 2024 tentang Optimalisasi Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved