Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kasus Prostitusi Online pada Anak di Sulsel karena Pergaulan

Lina Herlina
18/10/2022 16:15
Kasus Prostitusi Online pada Anak di Sulsel karena Pergaulan
Ilustrasi prostitusi online(MI/Seno)

KASUS prostitusi online khususnya pada anak, masih marak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Dan itu membuat Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Makassar, Achi Soleman, mengaku prihatin.

Menurutnya, prostitusi online pada anak itu, kebanyakan motifnya hanya disebabkan faktor pergaulan. "Motifnya pergaulan saja. Lebih kepada karena ikut-ikutan. Mau dibilang kekinian, ternyata itu melibatkan hal buruk," ujar Achi prihatin.

Sayangnya, dia tidak memberi rincian berapa banyak anak yang terlibat prostitusi online di Makassar. Yang tercatat di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Makassar, hingga awal Oktober 2022, ada sebanyak 362 laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang mereka catat.

Berdasarkan data itu, Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Makassar Dinas Perlindungan Anak dan Perempuan Makassar membaginya lagi. Terdiri dari 283 laporan korbannya adalah anak, dan 79 lainnya perempuan dewasa.

Untuk kasus kekerasan anak, sebanyak 54 merupakan kasus kekerasan fisik, 27 kekerasan psikis, 46 kekerasan seksual, 23 kasus trafficking, 3 kasus bullying/intoleran, 5 kasus pencurian dan 115 adalah kasus lainnya.

Sedangkan pada kasus kekerasan terhadap perempuan, sebanyak 37 merupakan kasus kekerasan fisik, 15 kekerasan psikis, 14 kekerasan seksual, 7 kasus trafficking, 1 kasus pencurian, dan 5 kasus lainnya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPA Kota Makassar, Muslimin menjelaskan, berdasarkan data tersebut, kasus kekerasan terhadap anak memang lebih didominasi kekerasan fisik. Tapi serupa dengan pernyataan Achi, dia menyatakan pihaknya justru lebih banyak menangani kasus prostitusi online atau booking online (BO).

"Penanganan kasus prostitusi online pada anak terbilang sulit. Persoalan kurangnya bukti menjadi kendala. Susah pembuktiannya sesuai standar layanan. Meski banyak anak ditemukan di hotel misalnya, tapi bukti yang didapat bahwa yang benar melakukan praktik itu kadang cuma satu," jelas Muslimin.

Sehingga lanjut Achi, Kepala Dinas PPPA Kota Makassar menegaskan, setiap anak yang terlibat kasus prostitusi online langsung ditangani mulai dari pendekatan kepada keluarga hingga pemberian pendampingan psikologi kepada anak.

Achi menyebutkan anak yang terlibat prostitusi online kebanyakan merupakan korban dari keluarga tidak harmonis. "Sehingga, kami memanggil orang tuanya karena memang yang perlu dilihat adalah pendekatan kepada orang tua," sebutnya.

Dan ternyata, dari sekian anak yang masuk ke UPTD PPA, kebanyakan anak yang orang tuanya tidak peduli lagi atau bercerai. Achi pun berharap, setiap orang tua lebih ketat dalam menjaga dan mengawasi pergaulan anak-anaknya.

"Paling tidak, anak diarahkan kepada kegiatan positif sehingga tidak ada ruang untuk terjerumus hal-hal yang negatif.Ketika mereka diberi ruang ekspresi yang bagus, melibatkan anak ke kegiatan ekstrakurikuler, itu lebih bermanfaat," lanjut Achi.

Sejauh ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak melalui shelter warga terus berupaya untuk mencegah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. "Pencegahan bisa melalui sosialisasi dan edukasi, termasuk pola asuh, parenting atau pengasuhan positif kepada anak," pungkas Achi. (OL-13)

Baca Juga: Pengacara : Buku Hitam Sambo Itu Catatan Harian Sejak Pangkat Kombes



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya