Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kematian Seorang Pelajar di Sidoarjo

Mediaindonesia.com
20/9/2022 21:19
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kematian Seorang Pelajar di Sidoarjo
Ilustrasi pengeroyokan(DOK.MI)

TIGA orang pelaku yang masih pelajar ditetapkan jadi tersangka terkait dengan kasus kekerasan fisik hingga mengakibatkan korban berinisial MTF meninggal dunia, di Sidoarjo, Jawa Timur.

Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo, Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Kusumo Wahyu Bintoro, di Sidoarjo, Selasa (20/9), mengatakan, ketiga orang pelaku tersebut berinisial SJ, MM, dan MKM.

"Pelaku kesal terhadap korban karena tidak mengakui perbuatannya, yakni diduga mengambil uang yang hilang di asrama sekolah," ujarnya.

Ia mengatakan, pelaku pengeroyokan hingga mengakibatkan meninggalnya murid di sekolah tersebut adalah rekan korban sendiri.

"Dari keterangan salah satu pelaku, sempat mengetahui perbuatan yang dilakukan korban dan sudah melaporkannya ke pihak pengurus sekolah namun terlalu lambat merespons. Sehingga, membuat ketiga pelaku kesal lalu mengajak ngobrol korban, hingga terjadilah perselisihan berupa kekerasan fisik yang menyebabkan korban meninggal dunia," ujarnya.


Baca juga: Murid Boarding School di Sidoarjo Meninggal, Orang Tua Lapor Polisi


Pada saat kejadian tersebut, kata dia lagi, korban yang tak sadarkan diri oleh petugas kesehatan sekolah dibawa ke RSUD Sidoarjo untuk mendapatkan tindakan medis.

"Korban saat itu menjalani operasi pada kepala bagian belakang, namun korban dinyatakan meninggal dunia. Peristiwa ini dilaporkan oleh kakak korban ke Polresta Sidoarjo," ujarnya.

Ia mengatakan, sesuai dengan hasil visum meninggalnya korban disebabkan pendarahan pada otak.

"Luka tersebut disebabkan kekerasan tumpul atau kerusakan organ vital bagian otak," ujar Kombes Kusumo.

Dia menambahkan, ancaman hukuman bagi ketiga tersangka yang telah melakukan kekerasan terhadap anak hingga mengakibatkan kematian adalah penjara 15 tahun.

"Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (3) juncto 76C UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI No 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak, dan atau Pasal 170 ayat (2) ketiga KUHP hukuman penjara 12 tahun," ujarnya lagi. (Ant/OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya