Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BENCANA banjir yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan, kini, meluas ke sejumlah wilayah di bagian hilir daerah aliran sungai (DAS). Total daerah terdampak banjir di Hulu Sungai Tengah sebanyak enam kecamatan dan 22 desa serta kelurahan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hulu Sungai Tengah, Budi Haryanto, Senin (12/9), mengatakan, saat ini, kondisi di daerah hulu sudah surut, tetapi banjir justru meluas ke daerah hilir di sepanjang (DAS).
"Sesuai karakteristik daerah kita, maka setelah kejadian banjir di bagian hulu akan turun ke hilir. BPBD telah memberikan peringatan kepada warga yang di daerah rawan banjir terutama sepanjang DAS," ucapnya.
Baca juga: Peningkatan Kualitas Jalan dan Jembatan Menuju IKN Dipercepat
Ditambahkan Budi, pihaknya juga dibantu berbagai pihak dan masyarakat telah memperbaiki kerusakan jembatan dan jalan yang terkena longsor.
Tercatat ada tiga jembatan rusak dan empat titik longsor yang sempat menutup akses penghubung antardesa.
"Bupati dan Forkopimda turun langsung ke lapangan menyalurkan bantuan dan ikut membantu perbaikan jembatan dan jalan tertutup longsor," ujar Budi.
Data keseluruhan banjir Hulu Sungai Tengah, Senin (12/9), melanda enam kecamatan yaitu Haruyan, Batu Benawa, Hantakan, Labuan Amas Selatan, Pandawan, dan Kota Barabai.
Banjir kini masih merendami sebagian Kota Barabai, Kecamatan Labuan Amas Selatan, dan Pandawan dengan ketinggian air berkisar 50 cm hingga 70 cm.
Tercatat total ada 1.514 rumah warga yang terendam banjir dengan jumlah warga terdampak mencapai 1.616 keluarga atau 4.824 jiwa.
Berdasarkan ramalan BMKG Kalsel, hujan disertai angin kencang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Kalsel termasuk kawasan perairan dimana ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter di perairan selatan Kalimantan dan Kotabaru.
Pada bagian lain, terkait bencana banjir yang terus berulang Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel telah menyurati Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) mendesak dibangunnya embung/dam di sejumlah daerah rawan bencana banjir di kawasan Pegunungan Meratus.
Bencana banjir yang berulang kali terjadi telah membuat perekonomian petani dan nelayan terpuruk.
"Kami akan kembali menyurati Menteri LHK terkait permintaan pembangunan embung atau dam ini. Surat pertama kami Desember 2021 lalu hingga kini belum ada tanggapan dari Menteri," keluh Kosim, Wakil Ketua KTNA Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Selain pembangunan embung, pihaknya juga mendesak dilaksanakannya program rehabilitasi DAS dan kawasan hutan Pegunungan Meratus. Kawasan Pegunungan Meratus sangat rawan terjadi bencana banjir dan tanah longsor. Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah luas lahan kritis mencapai 117 ribu hektare. (OL-1)
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel lahan milik perusahaan perkebunan sawit PT Sentosa Swadaya Mineral (SSM) di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel)
POLDA Kalimantan Selatan (Kalsel) menerbitkan maklumat larangan membakar lahan bagi masyarakat dan korporasi, guna mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut.
Koperasi tersebut antara lain di Kota Banjarmasin yaitu Kelurahan Telawang, Basirih, dan Kuin Cerucuk dan satu koperasi dari Kabupaten Banjar, Kelurahan Indra Sari.
KELANGKAAN dan melambungnya harga gas elpiji 3 kg (gas melon) di sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Dalam arahannya Muhidin berharap pasangan Lisa-Wartono mampu mengemban amanah dan menjalankan tugas dengan baik, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Banjarbaru.
SEKOLAH Rakyat di Provinsi Kalimantan Selatan segera beroperasi. Sebanyak 225 calon siswa berhasil lolos seleksi sekolah rakyat untuk jenjang SMP dan SMA
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved