Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bencana Longsor di Tasikmalaya, Putus Jalan Penghubung Kecamatan

Kristiadi
11/8/2022 20:07
Bencana Longsor di Tasikmalaya, Putus Jalan Penghubung Kecamatan
Petugas dari BPBD, TNI, Polri, dibantu warga sedang membersihkan material longsor di Kecamatan Sodonghilir, Tasikmalaya, Kamis (11/8).(MI/KRISTIADI)

HUJAN dengan intensitas tinggi di sejumlah daerah telah menyebabkan tebing setinggi 40 meter longsor menutup jalan utama berada di Kampung Jeruk Maung, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Longsor yang terjadi, Kamis (11/8), pukul 15.30 WIB, itu menyebabkan material tanah masih menutup badan jalan dan hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua.

Camat Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Uu Saeful Uyun, mengatakan, intensitas hujan yang terjadi beberapa hari telah menyebabkan sebuah tebing setinggi 40 meter longsor dan menimbun badan jalan utama penghubung Kecamatan Sodonghilir ke Parungponteng.

Menurut dia, kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi badan jalan tersebut masih tertutup material longsor dan baru bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua.

"Bencana longsor susulan berpeluang terjadi mengingat intensitas hujan di wilayah Tasikmalaya selama beberapa hari ini cukup tinggi. Masyarakat diharapkan tetap waspada," ujar Uu.

Longsor yang melanda di Kecamatan Sodonghilir telah menimbun jalan utama penghubung antarkecamatan dengan panjang 15 meter dan ketebalan tanah sekitar 1,5 meter. Petugas gabungan dari TNI, polisi, BPBD, Tagana, dibantu warga bergerak membersihkan material longsor.


Baca juga: Polisi Ungkap Ciri-Ciri Mayat Dalam Kardus yang Ditemukan di Demak


Uu mengatakan, proses evakuasi material yang menutup jalan saat ini hanya menggunakan peralatan tradisional seperti cangkul dan sekop. Mengingat alat berat berupa ekskavator masih digunakan di lokasi Salopa-Cikatomas yang juga dilanda bencana serupa.

"Proses evakuasi material belum selesai dilakukan karena menggunakan alat seadanya dan ketebalan tanah serta panjang timbunan. Membutuhkan waktu. Proses pembersihan akan dilanjutkan besok," ujarnya.

Sementara Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Irwan, mengatakan, intensitas hujan tinggi di berbagai wilayah berdampak pada bencana longsor dan banjir di 7 kecamatan. Tidak ada laporan korban jiwa dalam bencana itu, tetapi 7 rumah mengalami kerusakan, dan salah satunya terpaksa dikosongkan karena berbahaya bagi keselamatan jiwa.

"Bencana longsor yang terjadi di Tasikmalaya paling banyak berada di Cikatomas, berupa jalan yang tertutup material tanah, jalan amblas, dan jembatan putus. Namun, di Jatiwaras ada 7 rumah mengalami kerusakan tepatnya di Desa Mandalamekar. Sejumlah petugas sudah dikerahkan ke sana," paparnya. (OL-16)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya