Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) di Purbalingga, Jawa Tengah, mengalami penurunan dan melandai. Saat ini, PMK di Purbalingga tinggal 9 kasus saja.
Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Purbalingga Mukodam mengatakan saat sekarang PMK di kabupaten setempat hanya tinggal 9 ekor.
"Tingkat kesembuhan ternak yang terkena PMK mencapai 93%. Saat sekarang hanya tinggal 9 ekor saja yang belum sembuh," kata Mukodam, Selasa (12/7).
Menurut Mukodam, pihaknya sudah menyelesaikan vaksinasi 600 dosis untuk sapi-sapi di Purbalingga.
"Sampai sekarang belum ada tambahan lagi. Karena kami mengikuti jatah yang diberikan oleh pemerintah pusat," tuturnya.
Baca juga: Hewan Kurban di Lamongan Bebas PMK dan Aman Dikonsumsi
Vaksinasi, lanjut Mukodam, dilakukan di Kecamatan Kemangkon, Mrebet, Bojongsari, Kutasari, Kertanegara, Karangmoncol dan Bukateja.
"Jadi vaksinasi yang dilakukan untuk sapi-sapi yang sehat. Sedangkan sapi yang tidak sehat diobati terlebih dahulu," tukasnya.(OL-5)
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Masalah stunting di Indonesia belum kunjung reda. Namun, infeksi tersembunyi seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV) ternyata bisa memicu lahirnya bayi stunting.
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan dapat bersifat akut maupun kronis.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Vaksin HPV yang selama ini dikenal sebagai perlindungan utama terhadap kanker serviks pada perempuan, kini direkomendasikan juga untuk anak laki-lak
Akses layanan imunisasi yang terbatas, pasokan vaksin yang terganggu, konflik, situasi kemanusiaan yang sulit menjadi faktot bayi belum diimunisasi.
Kunjungan PDHI sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap upaya deteksi dini penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah diwaspadai menjelang Iduladha.
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban.
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
JELANG Hari Raya Idul Adha, Pemkab Tuban, Jatim, meningkatkan pengawasan mobilitas ternak antarprovinsi.
Pemkab Bandung Barat membentuk Satgas Penanganan PMK yang terdiri dari unsur pemerintah, TNI, Polri, asosiasi peternakan, dan sektor swasta.
Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap berjalan optimal di seluruh Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved