Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

7.568 Balita di Kota Bandung Alami Stunting

Naviandri
08/7/2022 17:23
7.568 Balita di Kota Bandung Alami Stunting
Ilustrasi(DOK MI)

SEBANYAK 7.568 balita di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) mengalami  stunting. Jumlah tersebut berarti tujuh persen dari total jumlah balita di Kota Bandung.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara di Bandung, Jumat (8/7) mengatakan jumlah kasus stunting di Kota Bandung masih tergolong tinggi. Hal itu disebabkan oleh banyaknya faktor pemicu.

Faktor yang berpengaruh diantaranya adalah lingkungan yang tidak sehat. Buruknya kondisi sanitasi dan kebersihan lingkungan dapat berdampak pada tumbuh kembang anak, termasuk juga pada jaminan gizi ibu hamil.

"Faktor kedua adalah stress, kami pernah melakukan survey pada IRT (ibu rumah tangga), ditemukan tingkat stress sampau 60 persen lebih, baik karena depresi, finansial, mental, dan lainnya," ujarnya.

Ia menyayangkan sikap masyarakat yang masih menganggap remeh bahaya stunting, perlu penggencaran edukasi di posyandu-posyandu ditambah pemantauan dan pemeriksaan mendalam secara berkala. Upaya edukasi yang dilakukan Dinkes Kota Bandung salah satunya adalah untuk mendorong pencegahan pernikahan dini.

Menurut data BPS 2021, diketahui pernikahan di bawah umur, di bawah 16 tahun, di Kota Bandung masih mencapai 8,81 persen, atau sekitar 300 ribu anak di bawah umur sudah menikah.

"Jadi kita edukasi masyarakat supaya pernikahan di bawah umur itu tidak terjadi, karena resikonya sangat tinggi. Kita edukasi soal kesehatan ke masyarakat, itu ada tim kesehatan siaga, jadi kalau ada masalah kesehatan kita selalu siap siaga 24 jam," ujarnya.

Menurutnya, pernikahan dini memang dapat disebut sebagai faktor terkuat terjadinya stunting, karena tingginya potensi ketidaksiapan mental orang tua muda dalam membesarkan anak. Diperlukan kolaborasi untuk menginformasikan kepada masyarakat kalau masalah stunting itu krusial.

"Program peningkatan ekonomi di masyarakat merupakan salah satu cara mengurangi stunting, penting untuk penjaminan 1000 hari pertama  kehidupan. Dimana ibu hamil harus terjaga kesehatannya sampai dua tahun. Itu yang sekarang kita fokuskan, karena itu yang bisa menangkal terjadinya stunting baru," lanjutnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik