Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Harga Cabai dan Telur di Kudus Melesat

Jamaah
06/6/2022 16:17
Harga Cabai dan Telur di Kudus Melesat
Harga cabai di rawit merah di Pasar Bitingan Kudus mencapai Rp90 ribu per kilogram, Senin (6/6).(MI/Jamaah.)

HARGA kebutuhan pokok pada komoditas cabai terus merangkak naik. Cabai rawit merah di Pasar Tradisional Bitingan Kudus terpantau menembus hingga Rp90 ribu per kilogram. Kenaikan harga cabai terjadi sejak sepekan terakhir. Pedagang khawatir jika harga terus merangkak naik membuat daya beli masyarakat menurun.

"Cabai naiknya signifikan. Harga cabai rawit merah Rp90 ribu, sebelumnya (sepekan yang lalu) masih Rp65 ribu per kilogram," kata Tutik Asiani, pedagang Pasar Bitingan Kudus, Senin (6/6).

Selain cabai rawit merah, cabai merah keriting juga ikut naik sejak sepekan terakhir. Sebelumnya masih Rp45 ribu per kilogram saat ini harganya Rp70 ribu per kilogram. "Ini naiknya cukup banyak. Jadi saya tidak berani kulakan banyak-banyak karena hargane tinggi. Takut kalau cepat busuk," ujar Tutik.

Melambungnya harga cabai pedagang khawatir jika dagangan tak laku. Pasalnya, setiap lonjakan, harga daya beli masyarakat ikut turun.

Selain itu, harga telur ayam juga mengalami lonjakan cukup signifikan sepekan terakhir. Saat ini harga telur ayam menembus Rp30 ribu per kilogram dibanding sepekan lalu Rp26 ribu per kilogram. "Kalau harga normalnya biasanya itu di sekitar Rp21 ribu hingga Rp 22 ribu per kilogram. Sehari sebelumnya itu Rp29 ribu, ini jadi Rp30 ribu per kilogram, naik terus mas," ucap Irma pedagang telur di Pasar Bitingan Kudus.

Baca juga: Lima Kilogram Ganja Asal Aceh Disita Polrestabes Palembang

Kondisi tersebut membuat masyarakat mengeluhkan naiknya harga kebutuhan pokok. Warga berharap pemerintah dapat mengendalikan harga kebutuhan pokok terutama cabai dan telur yang terus naik. "Kalau begini kasihan rakyat kecil. Mau beli mahal semua, terpaksa mengurangi pembelian biar bisa belanja," jelas Rumi, salah satu warga Kudus.

Menanggapi kondisi tersebut Kabid Fasilitasi, Promosi, dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kudus, Imam Prayitno, mengatakan naiknya harga itu karena berkurangnya hasil produksi petani akibat iklim yang tidak menentu pada akhir-akhir ini. Turunnya hujan di musim kemarau membuat banyak tanaman cabai yang rusak. "Pasokan cabai di Kudus banyak disuplai dari dari wilayah Kabupaten Rembang serta wilayah lokal seperti Kecamatan Mejobo dan Kaliwungu," jelasnya.

Harga telur naik karena banyak peternak ayam petelur yang melakukan pengurangan stok ayam saat anjloknya harga telur beberapa waktu lalu. Akibatnya, pasokan telur di pasaran berkurang. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya