Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kasus PMK Ternak Juga Ditemukan di Jawa Barat

Naviandri
11/5/2022 18:20
Kasus PMK Ternak Juga Ditemukan di Jawa Barat
Ilustrasi(ANTARA/Syaiful Arief)

PENYAKIT mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi yang mewabah di Jawa Timur (Jatim), ternya juga ditemukan di Jawa Barat. Kasus PMK ditemukan di Garut, Tasikmalaya, serta Kota Banjar.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Mohamad Arifin Soedjayana, Rabu (11/5) mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan dinas terkait di kabupaten/kota untuk mencegah dan mewaspadai adanya temuan kasus PMK.

"Jatim melaporkan temua wabah PMK pada 5 Mei 2022 dari informasi tersebut, kami langsung koordinasi dengan daerah agar meningkatkan  kewaspadaan, karena telah ada laporan dari Garut bahwa ada terduga kasus PMK di sana," jelasnya.

Dikatakan Arifin, pada 7 Mei 2022 DKPP Jabar bersama Tim Balai Veteriner Subang langsung mengambil sampel hewan terduga PMK di Garut. Selain di Garut, sampel juga diambil di lokasi terduga di wilayah Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Banjar. Dari sejumlah sampel tersebut  terkonfirmasi 100 persen positif PMK.

"Temuan kasus PMK positif ada di Leles di Garut yakni sebanyak 25 ekor sapi potong, 3 ekor sapi perah dan 5 ekor domba. Di Tasikmalaya sebanyak 18 sampel sapi dinyatakan positif PMK, di Kota Banjar juga ditemukan 11 ekor sapi positif PMK. Sebelum ada temuan positif 7 Mei, kami sudah membentuk Tim Unit Respon Cepat PMK," lanjutnya.

Menurut Arifin, pihaknya juga langsung mengeluarkan surat edaran pada kepala dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di kabupaten/kota Jabar untuk mewaspadai penyebaran PMK dan juga sudah menggelar rapat koordinasi dengan stakeholder peternakan di Jabar sekaligus inspeksi ke Pasar Hewan Tanjung Sari Sumedang dan Manonjaya,
Tasikmalaya.

"Kami sekaarng juga sudah menyiapkan strategi dan rencana penutupan jalur pengeluaran ternak dan pasar ternak. Kemudian penutupan pemasukan media pembawa dan melalukan pengawasan lalu lintas ternak terutama di dua check point Losari dan Banjar. Dari 1 April hingga 10 Mei ada 5.025 sapi potong, 294 domba, 578 kambing dan 11 kerbau masuk lewat dua check  point itu berasal dari Jawa Tengah (Jateng), Jatim dan Bali," bebernya.

Hingga kini, lanjut Arifin, pihaknya juga aktif melakukan penelusuran dan pencegahan di sejumlah titik sekaligus memperkuat informasi dan sosialisasi terkait PMK hingga vaksinasi dan pengobatan suportif dan strategi lain adalah biosecurity dan dekontaminasi.

Untuk memperkuat pencegahan dan kewaspadaan PMK di Jabar, pihaknya tengah menyusun surat edaran Gubernur Jabar, untuk bupati dan Wali Kota terkait penanganan PMK, untuk selanjutnya akan ada rapat koordinasi penanganan PMK dengan bupati dan wali kota.

"Kami meminta masyarakat tetap tenang mengingat PMK bukan penyakit zoonosis dengan demikian tidak menular kepada manusia. Jadi tidak bisa menular dari hewan ke manusia, aman mengkonsumsi produknya selama dimasak dengan benar," ujarnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya